Pengunjung Membeludak Pasca Embun Upas Selimuti Bromo, Ini Imbauan untuk Wisatawan
Ada peningkatan jumlah wisatawan di Gunung Bromo. Selain disebabkan masa libur sekolah dan akhir pekan, fenomena frost atau embun upas yang menyerupai salju.
IDXChannel - Kemunculan fenomena salju di kawasan Wisata Gunung Bromo mengundang wisatawan berdatangan. Apalagi kemunculan ini bertepatan dengan libur di akhir pekan dan libur sekolah beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Septi Eka Wardhani mengakui ada peningkatan jumlah wisatawan di Gunung Bromo. Selain disebabkan masa libur sekolah dan akhir pekan, fenomena frost atau embun upas yang menyerupai salju menjadi daya tarik sendiri.
"Di akhir pekan lalu dua hari ada 5.201 wisatawan yang berkunjung. Rinciannya 2.148 di hari Sabtu terdiri dari 2.601 wisatawan domestik dan 87 wisatawan mancanegara," ucap Septi Eka Wardhani saat dikonfirmasi pada Senin (15/7/2024).
Sementara jumlah yang membeludak terjadi pada Minggu (14/7/2024) yang mencapai 3.053 wisatawan, atau melebihi kuota maksimal harian wisatawan di angka 2.752. Jumlah itu terdiri dari 3.005 wisatawan domestik dan 48 wisatawan mancanegara, sedangkan di hari Senin ini (15/7/2024) jumlahnya turun di angka 535 wisatawan, terdiri dari 493 wisatawan domestik dan 42 wisatawan mancanegara.
"Kemunculan embun upas yang membeku menyerupai salju membuat kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya tampak semakin eksotis. Pemandangan kawasan Lautan Pasir Gunung Bromo tampak memutih dan lebih menarik," ujarnya.
Namun, Septi juga mengimbau agar wisatawan yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengantisipasi dengan menggunakan jaket tebal dan pakaian yang bisa menghangatkan tubuh.
"Wisatawan yang mengunjungi kawasan Wisata Bromo diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian dan jaket tebal, memakai sarung tangan, kupluk atau kerpus, serta bagi yang memiliki riwayat penyakit asma, harap berhati-hati dan menjaga kondisinya sebaik mungkin," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau agar semua pihak untuk berhati-hati, dan tidak membuat api di sekitar kawasan TNBTS. Sebab, saat ini kondisi cuaca sangat kering dan telah memasuki musim kemarau demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama.
"Sehingga hal sekecil apapun titik api sangat berpotensi menimbulkan kebakaran hutan. Mari kita menjaga kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari bahaya kebakaran hutan," katanya.
(YNA)