News

Pengurus Organisasi Pro Israel Diduga Jadi Petugas Haji, MUI Minta Kemenag Lakukan Screening 

Widya Michella 19/07/2024 08:08 WIB

MUI minta Kemenag melakukan screening petugas hajinya.

MUI minta Kemenag melakukan screening petugas hajinya. (Ilustrasi petugas haji/MPI)

IDXChannel - Majelis Ulama Indonesia (MUI) minta Kementerian Agaman (Kemenag) melakukan screening petugas hajinya. Hal ini disebabkan adanya dugaan pengurus organisasi pro Israel menjadi petugas haji.

"Satu sisi untuk petugas haji soal internal Kemenag, tapi di sisi lain perlu dilakukan screening sehingga clear and clean sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," kata Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Buya Amirsyah Tambunan dikutip Jumat (19/7/2024).

Dia menambahkan, MUI saat ini telah menonaktifkan dua anggota komisi Fatwa MUI karena diduga terlibat sebuah organisasi yang terafiliasi dengan Israel. Kedua anggota LSM tersebut tercatat sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI berinisial MAQ dan AR.

Dari hasil konsolidasi internal MUI tersebut, diketahui ada LSM bentukan beberapa orang yang salah satu visinya membangun hubungan kemitraan dengan Israel.

Adapun fakta baru ditemukan bahwa MAQ atau Mukti Ali Qusyairi merupakan pemimpin Lembaga The Ibrahim Heritage Study Center for Peace (RAHIM). Selain itu Mukti merupakan pengurus MUI pusat dan PWNU Jakarta. Bahkan pada tahun ini, dia menjadi petugas haji pemerintah Indonesia.

Hal ini dilihat dalam akun Facebooknya, Mukti kerap kali memposting kegiatannya seperti melayani petugas haji hingga beragam aktivitas lainnya.

Amirsyah juga menyayangkan keterlibatan MAQ yang membangun hubungan kemitraan dengan Israel.  Menurutnya keterlibatan mereka justru melukai hati bangsa Indonesia.

"Tapi sekali lagi apa yang dilakukan oleh kedua aktivis ini sungguh amat sangat membuat hati kita pilu atau kita merasa sedih, melukai hati," katanya.

"Pada saat bangsa Indonesia berjuang dengan sungguh-sungguh untuk membela kemerdekaan Palestina. Tetapi kedua aktivis ini hemat saya telah kehilangan hati nurani ya, itu sekali lagi amat kita sayangkan," katanya.

Dengan adanya kasus ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk berhati-hati dengan agen-agen Israel yang tersebar di berbagai dunia. Jangan sampai masyarakat teriming-iming tipu daya mereka. 

"Kita harus sangat hati-hati karena dengan agen jaringan yang sedemikian dilakukan untuk iming-iming, merayu, kita jangan sampai terjebak dengan istilah iming-iming dan rayu-rayuan itu. Supaya komitmen kita terhadap konstitusi, yaitu Indonesia ikut melakukan perdamaian abadi," kata dia.

(NIY)

SHARE