Penyebab Siswa Keracunan MBG, Masak Jam 9 Malam Disantap Pagi Hari
Berdasarkan temuan awal, makanan yang dikonsumsi siswa disajikan lebih dari enam jam setelah proses pemasakan, yang bertentangan dengan standar keamanan pangan.
IDXChannel - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Naniek S Deyang menuturkan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat Badan Gizi Nasional (BGN), disebabkan karena pelanggaran SOP dalam teknik memasak makanan.
Berdasarkan temuan awal, makanan yang dikonsumsi siswa disajikan lebih dari enam jam setelah proses pemasakan, yang bertentangan dengan standar keamanan pangan BGN.
“Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal harus 6 jam langsung disantap. Kalau mereka mau menyajikan jam 7 atau 8 pagi, masaknya harus jam 2 dini hari. Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi) kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP," katanya.
Pihaknya pun menjatuhkan sanksi tegas terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak pelaksana. Salah satu langkah yang diambil adalah penutupan sementara SPPG hingga waktu yang tidak ditentukan serta dinonaktifkannya Kepala SPPG.
Hal tersebut disampaikan olehnya saat konferensi pers pada Kamis (25/9/2025). Dia melanjutkan bahwa penanganan kasus ini tidak bisa dianggap sepele, mengingat MBG merupakan program prioritas nasional untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.
"SPPG ditutup, Kepala SPPG dinonaktifkan. Dan nanti, karena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, mungkin misalnya setelah dites dari makanan sampel ini nanti ada zat apa, kami pidanakan," kata Naniek.
(kunthi fahmar sandy)