News

Perdana, 75 Siswa Ikut Simulasi Sekolah Rakyat di Jakarta Timur

Binti Mufarida 09/07/2025 12:36 WIB

Sebanyak 75 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti kegiatan simulasi Sekolah Rakyat yang digelar di Sentra Handayani, Jakarta Timur.

Perdana, 75 Siswa Ikut Simulasi Sekolah Rakyat di Jakarta Timur. (Foto Binti/IMG)

IDXChannel - Sebanyak 75 siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti kegiatan simulasi Sekolah Rakyat yang digelar di Sentra Handayani, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2025). Kegiatan ini sebagai persiapan sebelum pelaksanaan resmi program Sekolah Rakyat pada 14 Juli 2025.

Dari pantauan IDXChannel di lokasi, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, hadir langsung meninjau kegiatan tersebut. Simulasi ini juga disambut antusias para orang tua dan calon murid.

Simulasi ini dinilai penting guna memastikan kesiapan fasilitas, siswa, dan tenaga pendidik sebelum program dimulai secara nasional.

Diketahui, siswa yang mengikuti simulasi terdiri dari 35 laki-laki dan 40 perempuan. Mereka akan dibagi ke dalam tiga rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa. Selama simulasi, seluruh peserta tinggal di asrama yang telah disiapkan oleh pihak penyelenggara.

Kegiatan simulasi mencakup berbagai hal penting, mulai dari pembagian seragam dan perlengkapan sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, pemetaan bakat (talent mapping), hingga uji coba pembelajaran akademik berbasis Learning Management System (LMS). Siswa juga diperkenalkan dengan tata tertib sekolah sebagai bagian dari pembentukan disiplin dan karakter.

Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas dan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya mereka yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sekolah Rakyat akan dijalankan secara berasrama dan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA.

Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, program Sekolah Rakyat akan dimulai di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 lokasi dijadwalkan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya akan menyusul di akhir bulan.

Dalam skema pembelajaran, para siswa akan mengikuti pelajaran akademik di siang hari dan mendapat pendidikan karakter di malam hari. Kurikulum Sekolah Rakyat mengintegrasikan nilai-nilai agama, kepemimpinan, serta keterampilan hidup, sebagai upaya membentuk generasi muda yang tangguh, mandiri, dan berakhlak mulia.

Dengan dimulainya program ini, pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi strategis dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.

(Dhera Arizona)

SHARE