Peretas Asal China Diduga Bobol 400 Laptop dan Komputer Milik Departemen Keuangan AS
Hacker atau peretas yang diduga didukung China telah membobol ke lebih dari 400 laptop dan komputer desktop Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS).
IDXChannel- Hacker atau peretas yang diduga didukung China telah membobol ke lebih dari 400 laptop dan komputer desktop Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS). Para peretas ini menyasar laptop dan komputer para staf dan pemimpin senior yang berfokus pada sanksi, urusan internasional, dan intelijen,
Dilansir dari laporan Bloomberg, Kamis (16/1/2025), para peretas mengakses nama pengguna dan kata sandi karyawan. Laporan itu itu menyebut lebih dari 3.000 file di komputer pribadi yang tidak diklasifikasikan berhasil diakses peretas.
File yang diakses antara lain dokumen kebijakan dan perjalanan, bagan organisasi, materi tentang sanksi dan investasi asing, dan data 'Sensitif Penegakan Hukum'.
Dalam laporan itu menyebut peretas kemungkinan mencuri materi namun tidak bisa masuk ke sistem rahasia atau email Departemen Keuangan.
Para peretas disebut mendapatkan akses ke materi investigasi yang dilakukan oleh Komite Investasi Asing di Amerika Serikat. Materi itu berisi tinjuan implikasi keamanan nasional dari beberapa pembelian real estate dan investasi asing di AS.
Laporan yang dibuat Rabu itu ditujukan untuk para anggota Kongres. Hal ini memberikan gambaran lengkap tentang penyataan para pejabat AS yang menyebut ada penyusup asing ke sebuah lembaga yang berperan penting dalam mengelola utang nasional, mengeluarkan sanksi, dan membentuk kebijakan ekonomi AS itu.
Meski demikian, tidak ada bukti bahwa peretas mencoba mengintai sistem Departemen Keuangan untuk mengumpulkan informasi intelijen jangka panjang. Selain itu, tidak ditemukan bukti adanya malware pada perangkat yang disusupi.
Terkait laporan dugaan peretasan itu, Juru bicara Departemen Keuangan Chris Hayden enggan berkomentar. Begitu juga perwakilan FBI.
Sebelumnya pada Desember 2024 lalu, kontraktor perangkat lunak BeyondTrust Corp. memberi tahu Departemen Keuangan AS terkait peretasan jaringan perusahaan.
Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur dalam waktu satu jam langsung bisa mengonfirmasikan dugaan peretasan tersebut. Kemudian meminta FBI, badan intelijen, dan kelompok-kelompok tanggap terkait insiden lainnya.
Lalu penyelidik menghubungkan peretasan itu dengan peretas yang didukung Pemerintah China Silk Typhoon dan UNC5221. Namun para pejabat China membantah tuduhan itu.
(Ibnu Hariyanto)