Perjanjian Laut Hitam Berakhir, Pasokan Pangan Global Terancam
Rusia mengakhiri kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam yang telah berjalan hampir setahun.
IDXChannel - Rusia mengakhiri kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam yang telah berjalan hampir setahun.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (18/7/2023), keputusan tersebut meningkatkan ketidakpastian atas pasokan pangan global.
Pakta itu sebelumnya diperpanjang pada Mei, Kesepakatan akan berhenti berlaku mulai Selasa.
Rusia berulang kali mengancam akan meninggalkan kesepakatan itu. Penutupan koridor akan memukul pembeli biji-bijian Ukraina seperti China, Spanyol dan Mesir.
“Sayangnya tuntutan Rusia dalam perjanjian Laut Hitam ini tidak dipenuhi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menurut kantor berita Rusia Tass.
“Oleh karena itu, perjanjian dihentikan," lanjutnya.
Pakta tersebut memastikan jalur yang aman untuk 33 juta ton ekspor hasil pertanian Ukraina melalui Laut Hitam. Kesepakatan membantu penurunan harga komoditas pangan dunia setelah pecahnya perang.
Harga gandum dan jagung berjangka di Chicago sempat melonjak sebelum mereda. Kedua komoditas tersebut adalah fokus utama Perjanjian Laut Hitam.
Rusia mengutip hambatan untuk ekspornya sendiri dan bias sebagai salah satu alasan penghentian pakta tersebut. Moskow mengaku bersedia untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan jika tuntutannya terpenuhi. (WHY)