News

Pertamina Jamin Ketersediaan BBM di Tengah Potensi Cuaca Ekstrem

Iqbal Dwi Purnama 20/11/2025 03:00 WIB

PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman menjelang periode Natal dan Tahun Baru.

Pertamina memastikan stok BBM tetap aman menjelang periode Natal dan Tahun Baru di tengah potensi cuaca ekstrem. (Foto: iNews Media/Iqbal Dwi Purnama)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, meski Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyebut, perseroan telah mengambil langkah antisipatif sejak jauh-jauh hari, terutama untuk wilayah yang secara geografis sulit dijangkau.

"Antisipasi cuaca itu memang sudah tahunan ya, jadi harus stok (BBM) jauh-jauh hari, khususnya di tempat-tempat yang posisinya jauh, pulau-pulau terpencil. Itu tentunya kita stock up (timbun) dari minggu-minggu sebelumnya," ujarnya di Gedung DPR-RI, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Menurut Simon, Pertamina biasanya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru pada awal Desember. Namun, mengingat kondisi cuaca yang diperkirakan lebih ekstrem, tahun ini perusahaan mempercepat pembentukan Satgas.

"Biasanya Satgas Nataru dibentuk awal Desember, tapi sejak 13 November kemarin kita sudah bentuk dan sudah aktif. Kita pastikan kesiapan distribusi untuk Natal dan Tahun Baru berjalan lancar," katanya.

Simon menambahkan, Satgas ini akan memantau seluruh rantai suplai BBM dan LPG, mulai dari terminal, kapal pengangkut, hingga SPBU di berbagai daerah. Koordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan stakeholder terkait juga diperkuat untuk memastikan pasokan tetap aman selama periode libur panjang.

Berdasarkan informasi BMKG pada 18-21 November 2025, gelombang laut setinggi 1,25 - 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia. Sejumlah titik itu mulai dari Samudera Hindia barat di pesisir Lampung, Bengkulu, Kep. Mentawai, Aceh hingga Laut Arafuru bagian utara dan tengah.

Sementara tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna dan Laut Arafuru bagian barat. Kondisi ini diperkirakan berpengaruh terhadap operasional kapal laut, termasuk kapal Pertamina yang mengangkut BBM.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE