Pesan Jokowi untuk Penerima LPDP: Tetap Pulang Meski Gaji Lebih Rendah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pesan tegas kepada para mahasiswa penerima beasiswa LPDP untuk pulang ke Indonesia.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan pesan tegas kepada para mahasiswa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang menimba ilmunya di luar negeri. Pertama, adalah seruan untuk pulang ketika mereka sudah mengemban ilmu di sana.
"Pulang! Pulang! Pulang!," ujar Jokowi dalam acara Puncak Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Festival 2023 beberapa waktu lalu.
Enam kali Kepala Negara mengucapkan kata itu.
"Setelah selesai studi, pulang, berkaryalah. Ilmu jangan diendapkan untuk diri sendiri. Pulang! Pulang! Pulang!," ungkapnya.
"Mungkin gaji di sini lebih rendah sedikit, tetap pulang! atau fasilitas di negara lain lebih enak, pulang!," imbau Jokowi.
Dia menambahkan Indonesia membutuhkan anak muda yang memiliki pikiran dan visi yang lebih. Negeri ini kurang memiliki SDM yang seperti itu.
Dalam 13 tahun ke depan, lanjutnya, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk bisa menjadi negara yang mampu melompat menjadi negara maju atau justru tidak.
"Banyak contoh. Banyak negara latin pada era 1950-an, 1960-an dan 1970-an, yang sudah berstatus negara berkembang. Tapi, sampai sekarang mereka masih jadi negara berkembang, karena tidak bisa memanfaatkan peluang," tambah Jokowi.
Indonesia, lanjutnya, pada 2030 mendatang akan menerima bonus demografi. Sebanyak 68% dari total penduduk berada di usia produktif.
"Ini terjadi sekali dalam sejarah. Bisa jadi peluang atau beban, bahkan bencana kalau kita tidak bisa mengelolanya dengan baik," tandasnya.
Indonesia mendapat peluang untuk menjadi negara maju jika mampu memanfaatkan waktu dalam 13 tahun ke depan. Karena itu, kepemimpinan nasional pada 2024, 2029 dan 2034 akan sangat menentukan negara ini menjadi negara maju atau tidak, menapak maju atau tidak.
"Karena itu, saya mengingatkan. Hati-hati di 2024 dalam memilih pemimpin. Kedaulatan ada di tangan rakyat," tandasnya.
Jokowi mengaku optimistis Indonesia akn menjadi negara maju.
"Saya dibisiki pakar ekonomi dunia dari lembaga-lembaga keuangan dunia, bahwa Indonesia bisa menjadi 5 besar negara-negara dengan GDP tertinggi di dunia. Harapan itu ada di tangan-tangan saudara semua. Para alumni LPDP," tambahnya.
Terkait masa depan LPDP ke depan, Jokowi menyatakan lembaga ini memiliki kekuatan besar, karena didukung dana abadi yang besarnya sudah mencapai Rp139,1 triliun.
"Setiap tahun akan ditambah dari APBD. Satu tahun minimal bisa ditambah Rp20 triliun," tegasnya.
Jokowi menyatakan kunci kemajuan negara yang membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara lain adalah sumber daya manusia. Untuk mengejar kemajuan karena dunia berubah cepat, negara memfasilitasi generasi muda untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi lewat LPDP.
Ke depan, Jokowi meminta menteri terkait dan LPDP menyiapkan grand design untuk 5-10 bahkan 25 tahun ke depan. Desain itu menjadi visi negara.
"Kita yang kita butuhkan untuk maju itu jurusan apa saja. Jumlah SDM-nya berupa. Begitu juga dengan bidang penelitian apa saja yang harus dilakukan. Harus tepat sasaran dan tidak buang-buang anggaran," ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, Indonesia memiliki peluang untuk jadi negara maju dengan hilirisasi. Salah satunya, Indonesia harus membuat ekosistem mobil listrik dengan modal nikel.
"Ini juga harus disiapkan dalam LPDP. Kebutuhan SDM-nya. Kita butuh ahli metalurgi, material science untuk urusan mobil listrik. Ini yang harus kita kejar dengan menyekolahkan anak-anak muda untuk memiliki keahlian di bidang tersebut," tegas Jokowi.
Bidang lain adalah teknik kimia. Indonesia butuh SDM yang berkeahlian untuk membuat barang setengah jadi menjadi barang jadi. Butuh ilmu komputer guna merakit berbagai material setengah jadi menjadi barang jadi.
Begitu juga pemanfaatan kekayaan rumput laut.
"Apa saja jurusan yang dibutuhkan untuk mendapatkan keahlian dalam pengelolaan. Berapa SDM yang dibutuhkan. Untuk itu harus ada desain yang terbaik. Kebutuhan SDM dan industri harus nyambung. Jangan meleset," pesan Jokowi.
LPDP, tegas mantan Wali Kota Solo, itu, memiliki kekuatan yang besar karena dukungan dana yang tidak kecil.
"Sekarang ini, 20 universitas top dunia datang ke kita, menawarkan diri. Dulu, karena dana kita kecil, kita yang minta ke mereka. Ini harus kita manfaatkan dengan baik," tandas Jokowi.
(SLF)