Prabowo Akan Bentuk Koperasi Desa Merah Putih, Ini Wanti-Wanti dari INKOWAPI
Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Koperasi Desa Merah Putih. Rencananya, koperasi ini diluncurkan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.
Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) Sharmila Yahya mewanti-wanti bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membentuk Koperasi Desa Merah Putih.
Sharmila mengatakan, tata kelola koperasi perlu dicermati agar koperasi bisa berjalan sesuai tujuannya. Harus diperhitungkan secara rinci terkait struktur kelembagaannya supaya pendirian Koperasi Desa Merah Putih tidak sia-sia.
"Kita harus mencermati koperasi desa ini nanti ngelola siapa ya, masyarakat desa. Dan kepemilikan kooperasi desa ini siapa punya gitu, masyarakat punya, masyarakat yang mana gitu kan. Dan syarat mendirikan kooperasi kan sekarang RU koperasinya lagi digodok ya, di DPR ya koperasi yang terbaru ya," kata Sharmila di Program Market Review IDX Channel, dikutip Jumat (7/4/2025).
"Itu minimal kalau yang dulu kan 20 orang tuh, minimum untuk membentuk satu kooperasi desa. Nah ini siapa masyarakatnya? Apa tokoh-tokoh masyarakat desa saja sebagai ownership, atau para petani, atau para nelayan. Jadi kelembagaannya harus kita cermati dengan baik," lanjutnya.
Sharmila menilai, jika teknis kelembagaan Desa Merah Putih sudah jelas maka koperasi dipastikan bisa berjalan dengan baik.
Dengan hadirnya koperasi, kata dia, maka harga pangan bisa ditekan agar bisa tetap sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET), hal ini juga disebutnya telah dibuktikan oleh INKOWAPI sendiri.
"Ini true story yang kita jalanin, peran koperasi penting banget dan kami mendapatkan harga yang masih HET gitu. Jadi sebenarnya prinsip pembeliannya itu mungkin di pasar karena belanjanya sendiri-sendiri, pedagangnya ya tidak terkumpul dalam satu kooperasi besar gitu ya dalam pembelian bersama, penjualan bersama, dan keuangan bersama," kata Sharmila.
"Ini akhirnya bisa membuat pembelian kepada D1 ya atau pabrikan itu jauh lebih dikasih harganya sendiri-sendiri jadi beda kuantiti gitu. Jadi pengaruh kooperasi ini sangat mempengaruhi kalau dalam rantai pasok. Alhamdulillah INKOWAPI sebagai organisasi kooperasi kita belanjanya masih langsung ke pabrik, jadi kita D1-nya, jadi kita membantu sekali gitu," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)