News

Presiden Brasil Berencana Balas Tarif 50 Persen untuk Barang-Barang AS

Kunthi Fahmar Sandy 11/07/2025 07:34 WIB

Lula mengumpulkan para menteri Brasil untuk membahas bagaimana pemerintahannya harus mengatasi ancaman tarif 50 persen Trump

Presiden Brasil Berencana Balas Tarif 50 Persen untuk Barang-Barang AS (FOTO:Dok Laman The Guardian)

IDXChannel - Brasil mengancam akan membalas rencana Donald Trump untuk mengenakan tarif 50 persen untuk barang-barang AS sehingga dapat memicu perang dagang yang sengit.

“Jika dia mengenakan tarif 50 persen kepada kami, kami akan mengenakan tarif 50 persen juga kepadanya,” ujar Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva kepada media lokal Record sehari setelah Trump mengancam akan mengenakan bea masuk yang tinggi terhadap barang-barang Brasil.

Dilansir dari laman The Guardian Jumat (11/7/2025), AS menuduh negaranya melakukan perburuan penyihir terhadap mantan presidennya, Jair Bolsonaro yang sedang menghadapi persidangan atas upayanya untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2022.

"Klaim Trump bahwa hubungan ekonomi Brasil dengan AS jauh dari timbal balik juga tidak akurat. Dan kenaikan tarif AS akan ditangani oleh Brasil," ujar Lula.

Pada Kamis pagi, Lula mengumpulkan para menteri Brasil untuk membahas bagaimana pemerintahannya harus mengatasi ancaman tarif 50 persen Trump. Kantor kepala staf Lula mengatakan sebuah kelompok studi akan dibentuk untuk memutuskan bagaimana menanggapinya.

Trump telah berjanji untuk membalas jika Brasil membalas serangannya, dengan tarif AS yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus. "Jika karena alasan apa pun Anda memutuskan untuk menaikkan tarif Anda, maka berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya akan ditambahkan ke 50 persen yang kami kenakan," kata Trump dalam surat kepada Lula pada hari Rabu, yang dipublikasikan di media sosial.

Ancaman tarif terhadap Brasil merupakan bagian dari gelombang pungutan AS yang diusulkan oleh Trump pekan ini.  Meskipun Gedung Putih telah dijadwalkan untuk menaikkan bea masuk pada puluhan negara, ia memerintahkan penundaan lagi selama tiga minggu hingga 1 Agustus.

Bersamaan dengan penundaan terbaru ini, Trump telah menulis surat kepada sejumlah negara, termasuk Bangladesh, Jepang, dan Korea Selatan, yang memberi tahu mereka tentang tarif baru AS yang akan mereka hadapi kecuali mereka yang mencapai kesepakatan dengan pemerintahannya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE