Profil Dwisuryo Indroyono Soesilo, Ikut Jejak Sang Ayah Jadi Dubes RI untuk Amerika Serikat
Presiden Prabowo Subianto melantik delapan orang Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh yang akan di tempatkan di sejumlah Negara.
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto melantik delapan orang Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh yang akan di tempatkan di sejumlah Negara.
Salah satunya Dwisuryo Indroyono Soesilo, yang dilantik sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Amerika Serikat. Pelantikan ini dilakukan di Istana Negara Jakarta, Senin (25/8/2025).
Dilansir dari berbagai sumber, Dwisuryo Indroyono Soesilo lahir di Bandung pada 27 Maret 1955 silam. Pria berusia 70 tahun ini meraih gelar Sarjana Teknik Geoogi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1978.
Pada tahun 1981, dia meraih gelar Master of Science-Remote Sensing dari University of Michigan-USA. Enam tahun berselang atau 1987, dia menyelesaikan studi Doctor of Philosophy (PhD) Geologic Remote Sensing dari University of Iowa, Amerika Serikat.
Lima tahun kemudian, tepatnya 1992, Dwisuryo Indroyono menyelesaikan program Khusus di Remote Sensing Satellite Ground Station Management Training di Canada.
Dia memulai kariernya sebagai Asisten laboratorium petrografi dan asisten kampus lapangan geologi, Karang Sambung Departemen Teknik Geologi ITB pada tahun 1976 hingga 1978.
Pada 1987 dia diangkat sebagai Pegawai BPPT. Kemudian pada tahun 1991, dia mengajar sebagai dosen luar biasa kursus staf senior TNI-AD Seskoad Bandung.
Pada saat melanjutkan kuliah, dia dipercaya menjadi research asistant, Department of Geology, Amerika Serikat The University of Iowa pada kurun waktu 1981 hingga 1986. Lalu diangkat sebagai teaching assistant 1983 hingga 1986.
Setelah kembali di Indonesia, dia kembali mengajar sebagai dosen luar biasa di Sesko ABRI Bandung untuk tahun 1988 hingga 1989, jurusan Meteorologi dan Geofisika ITB mulai 1994 hingga 1995.
Tak hanya itu, pada 1995 dia mengajar program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Fakultas Teknologi Mineral Jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti pada tahun 1996, dan Fakultas MIPA UI pada tahun 1997.
Dwisuryo Indroyono juga pernah dipercaya sebagai Kepala Subdirektorat Inventarisasi Sumber Daya Alam (Tisda) Matra Dirgantara (BPPT) untuk kurun waktu 1992 hingga 1995.
Direktur Direktur Inventarisasi Sumberdaya Alam (Tisda) BPPT 1993 hingga 1997, dan sebagai Dirjen Penyerasian Riset dan Eksplorasi Laut di Departemen Kelautan dan Perikanan, pada 1999.
Dwisuryo Indroyono Soesilo merupakan anggota Panitia Tetap Dewan Kelautan Nasional Departemen Kelautan dan Perikanan pada 1997, lalu menjadi Deputi Ketua BPPT, Bidang Pengembangan Kekayaan Alam pada kurun waktu 1997 hingga 1998. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam pada 1998.
Pada 2001 hingga 2008, dia menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan/BRKP dan kemudian sebagai Sesmenkokesra mulai 2008 hingga 2011 dan Director of the Fisheries and Aquaculture Resources Use and Conservation Division, FAO, PBB, sejak tahun 2012.
Pada tahun 2014-2015 dia dipercaya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman era Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Posisinya diganti oleh Rizal Ramli pada 2025. Kemudian, kursi jabatan tersebut diteruskan oleh Luhut Binsar Pandjaitan hingga akhir dari 10 tahun pemerintahan Jokowi pada 2024 .
Tahun 2015 hingga 2019 Dwisuryo Indroyono Soesilo diminta secara terhormat oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya untuk membantunya sebagai Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata.
Kini, Dwisuryo Indroyono Soesilo mengikuti jejak sang ayah, Soesilo Soedarman, menjadi Dubes RI untuk Amerika Serikat.
Soesilo Soedarman merupakan mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat pada periode 1986-1988, sebelum kemudian menjabat sebagai Menko Polhukam di era Presiden Soeharto.
Pelantikan Dwisuryo Indroyono Soesilo dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 75P Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI.
Dalam pelantikan itu,dia mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Prabowo diikuti para Dubes baru.
Setelah pengucapan sumpah jabatan, delapan duta besar kemudian menandatangani berita acara pelantikan.
(Nur Ichsan Yuniarto)