News

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Calon Menteri Prabowo Berlatar Belakang Akademisi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 15/10/2024 11:54 WIB

Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki pengalaman luas dalam reformasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing.

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Calon Menteri Prabowo Berlatar Belakang Akademisi. (Foto YouTube Climate Reality)

IDXChannel - Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan salah satu sosok yang turut dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan pada Senin, 14 Oktober 2024, malam. Pemanggilannya ke Kertanegara menunjukkan kemungkinan keterlibatannya dalam kabinet pemerintahan baru.

Melansir laman AIPI, Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Setelah meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, AS pada 1985, dia bergabung di ITB sebagai ilmuwan. Tulisan ilmiahnya mencapai lebih dari 99 publikasi.

Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki pengalaman luas dalam reformasi pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing. Pada 1992, dia memimpin Jurusan Teknik Mesin ITB dan menerapkan proses evaluasi mandiri, yang kemudian diadopsi secara luas di ITB dan oleh Ditjen Pendidikan Tinggi.

Di bawah kepemimpinannya, reformasi besar terjadi pada 2000 dengan pengubahan institusi pendidikan tinggi besar menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).

Saat ini, dia aktif mengajar sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, dan ITB.

Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah sosok yang berpengaruh dalam pendidikan tinggi Indonesia. Selama masa baktinya, dia menghadapi berbagai tantangan dalam memperbaiki sistem pendidikan. 

Sebagai Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), dia berperan penting dalam sejumlah reformasi dan kebijakan strategis, memberikan kontribusi signifikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Selama kepemimpinannya, Satryo Soemantri Brodjonegoro menghadapi berbagai tantangan di sektor pendidikan tinggi. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi adalah rendahnya kompetensi lulusan perguruan tinggi dalam dunia kerja.

Tantangan ini mendorongnya untuk melakukan berbagai upaya perbaikan kualitas pendidikan agar lulusan lebih siap bersaing di pasar tenaga kerja.

Terlepas dari berbagai tantangan selama masa jabatannya sebagai Dirjen Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro tetap produktif. Salah satu kontribusinya adalah keterlibatannya bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam perencanaan pembangunan gedung fakultas teknik di Universitas Hasanuddin, Gowa.

Satryo pernah menjabat sebagai Ketua AIPI periode 2018-2023 dan juga Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa pada Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

(Dhera Arizona)

SHARE