News

Profil Yassierli, Guru Besar ITB yang Bakal Jadi Menteri Ketenagakerjaan

Iqbal Dwi Purnama 18/10/2024 04:10 WIB

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Yassierli digadang-gadang bakal menjadi Menteri Ketenagakerjaan di kabinet Prabowo-Gibran.

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Yassierli digadang-gadang bakal menjadi Menteri Ketenagakerjaan di kabinet Prabowo-Gibran. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Yassierli menjadi salah satu dari ratusan orang yang dipanggil Prabowo Subianto untuk mengisi kabinet pemerintahan mendatang. Yassierli adalah figur akademisi yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

"Kita PKS mengusung dari kalangan akademisi dan profesional ya. Pak Prof. Dr. Yassierli," kata Pelaksana Harian (Plh) Presiden PKS, Ahmad Heryawan di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Pria yang kerap disapa Aher itu menambahkan, keputusan partai memilih Yassierli usai dilakukan musyawarah. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk memberikan posisi kepada figur usulan PKS tersebut.

"Saya belum tahu persis ya, tapi kabar-kabarnya di naker (ketenagakerjaan) ya," ujar Aher.

Lantas siapakah sosok Yassierli?

Mengutip laman resmi ITB, Yassierli merupakan salah satu akademisi dari ITB. Sosoknya juga sekaligus menjadi Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB.

Yassierli menyelesaikan studinya sebagai Sarjana Teknik Industri di ITB pada tahun 1997. Selanjutnya, dia mengambil pendidikan Magister pada tahun 1998 program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB dan selesai pada tahun 2000.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya untuk mengambil gelar Doktor di Virginia Tech, Amerika Serikat. Akhirnya pada 2005, Yassierli mendapatkan gelar Doctor of Philosophy atau Ph.D. Industrial and Systems Engineering.

Jika menilik riwayat perjalanan kariernya, Yassierli sempat menjadi staf pengajar dan peneliti di Fakultas Teknologi Industri ITB pada tahun 1998. Selain itu, juga sempat menjadi staf pengajar pada jurusan Industrial and Systems Engineering, Virginia Tech tahun 2006.

Yassierli juga sempat menjabat sebagai kepala UPT Pengembangan Manusia dan Organisasi (PMO) ITB pada tahun 2015-2017. Kariernya di dunia akademik terus berlanjut hingga saat ini yang menjabat sebagai Senat Akademik ITB dan Komite Manajemen Risiko MWA ITB 2024.

Yassierli tercatat pernah menerima sejumlah penghargaan meliputi masuk 100 Tokoh K3 Indonesia tahun 2022, Certified Human Factors Professional dari BCPE USA, Penghargaan dari International Ergonomics Association (IEA) dalam Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries – 2021. Serta Penghargaan IEOM Award on Outstanding Professor in Human Factors & Ergonomics 2021 (Industrial Engineering and Operation Management Society).

Tantangan Ketenagakerjaan

Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar mengakui nama Yassierli menjadi kandidat untuk mengisi posisi Menteri Ketenagakerjaan. Menurutnya, sosok Menaker lebih cocok diisi praktisi atau akademisi ketimbang politisi.

"Menurut saya kalau kita melihat dari sebelumnya, ketika diambil dari politikus atau parpol kurang mampu. Saya lebih setuju kalau dia akademisi dan praktisi, yang tidak terikat dari partai politik, sehingga bisa lebih objektif melihat kondisi ketenagakerjaan kita," katanya.

Menurut Timboel, ada beberapa hal di sektor ketenagakerjaan yang masih menjadi PR pemerintahan berikutnya. Di antaranya pembukaan lapangan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja, keahlian dan kompetensi angkatan kerja yang belum sesuai dengan kebutuhan industri, serta masalah formulasi pengupahan.

"Jadi menaker ini perlu akademisi, profesional dan akademisi yang bisa melihat secara objektif masalah ini. Kedua, syaratnya itu orang yang mau berdialog dengan stakeholder-nya, buruh juga diajak ngomong, memang perlu dialog sama pengusaha, tapi jangan timpang," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE