Program Kartu Prakerja Diharapkan Ada Sinergitas dengan Pelatihan Kerja
Program Kartu Prakerja diharapkan dapat bersinergi dengan program-program pendidikan atau pelatihan di Kementerian/Lembaga negara lainnya.
IDXChannel - Perihal program Kartu Prakerja yang menarik bagi masyarakat di usia angkatan kerja, nasibnya dipertanyakan. Sebab, kini ada program-program pelatihan kerja yang datang dari Kementerian/Lembaga negara lainnya.
Program Kartu Prakerja yang disasar untuk memperbarui keahlian (skill) para pekerja maupun memberikan pembekalan skill bagi pencari kerja, menimbulkan pertanyaan dengan program-program pembekalan prakerja yang sudah ada di Kementerian/Lembaga negara lainnya.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, program Kartu Prakerja diharapkan dapat bersinergi dengan program-program pendidikan atau pelatihan di Kementerian/Lembaga negara lainnya. Menurutnya, pendidikan maupun pelatihan pekerjaan menjadi kebutuhan harus selalu berjalan, karena kebutuhannya beragam.
"Sangat wajar jika kemudian program-program dari Kementerian atau Lembaga negara lainnya, yang ada berjalan secara paralel dengan Kartu Prakerja karena tidak mungkin satu program bisa melayani semuanya," jelas Piter dalam IDX Channel, Jumat (17/5/2024).
Piter menerangkan, program-program pelatihan seperti di Kementerian Perindustrian atau Kementerian Ketenagakerjaan harus dijalankan secara paralel karena memberikan manfaat dan kelebihannya masing-masing.
"Yang kita butuhkan adalah bagaimana mensinergikan program-program ini agar supaya manfaatnya menjadi jauh lebih baik," jelas Piter.
Piter menilai jika program Kartu Prakerja dapat disinergikan dengan salah satu program dari Kementerian/Lembaga lainnya, dampaknya akan jauh lebih besar bagi para pekerja kita.
"Karena menyinergikan itu kan polanya 1+1 hasilnya bukan 2, tetapi lebih banyak lagi," jelas Piter.
Sebagai informasi, target program Kartu Prakerja di tahun 2024 yakni 1,2 juta pendaftar sehingga diharapkan 19 juta orang usia angkatan kerja dapat memanfaatkan program yang dimaksud. Total anggaran dari Kartu Prakerja di 2024 ini yaitu Rp4,8 triliun.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Sekretaris Komite Cipta Kerja Susiwijono Moegiarso menjelaskan, pihaknya tengah mengusulkan program Prakerja untuk dilanjutkan kembali di masa Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Kita akan mengusulkan supaya berlanjut, kan temanya pemerintahan yang baru kan keberlanjutan," ujar Susiwijono saat jumpa pers selepas Diskusi Publik laporan Kartu Prakerja, Rabu (15/5/2024).
Dia memastikan program Prakerja yang telah diusulkan untuk menargetkan 1,14 juta sepanjang tahun 2024 ini, akan tetap dilanjutkan.
"Pastinya kita akan sekuat tenaga untuk mengusulkan agar dilanjutkan karena manfaatnya besar sekali," lanjut Susiwijono.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja, Denni P Purbasari menuturkan pihaknya sudah diminta untuk indikasi kebutuhan anggaran Prakerja di 2025. Kendati demikian, Denni belum bisa menyampaikan berapa total anggaran yang dibutuhkan pada program Prakerja tersebut di tahun depan.
"Kami sudah diminta oleh DJA (Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan) untuk mengusulkan indikasi kebutuhan anggaran Prakerja tahun 2025. Kami pun sudah berkonsultasi dengan bapak Menko Perekonomian tentang berapa jumlah target pesertanya di tahun depan," terang Denni.
(YNA)