Proyek Pelabuhan AS Terancam Terhambat usai Bisnis Minyak Mentah Turun Drastis
Chevron Corp menyebut proyek-proyek pelabuhan di Amerika Serikat bisa terhambat karena pertumbuhan produksi minyak mentah menurun drastis.
IDXChannel- Chevron Corp menyebut proyek-proyek pelabuhan di Amerika Serikat bisa terhambat karena pertumbuhan produksi minyak mentah menurun drastis.
Dilansir Bloomberg, Senin (10/2/2025), pembangunan pelabuhan tersebut dimaksudkan untuk memperluas pengiriman minyak mentah ke pasar luar negeri.
Pembangunan terminal baru kini diliputi ketidakpastian setelah ekspor minyak mentah AS pada tahun 2024 turun drastis.
"Saya pikir sekarang lebih banyak pertanyaan tentang apakah proyek-proyek semacam itu akan dibangun," kata Presiden Pasokan dan Perdagangan Chevron Barbara Harrison dalam sebuah wawancara di KTT Minyak Mentah Argus di Houston.
Ada empat proyek AS masuk tahap perencanaan membangun terminal yang mampu memuat supertanker di lepas pantai Texas dan Louisiana.
Sementara itu, Sea Port Oil Terminal (SPOT) milik Enterprise Products Partners LP masih berusaha untuk menarik minat calon pelanggan sekitar 10 bulan setelah memperoleh lisensi pelabuhan laut dalam federal.
Co-Chief Executive Officer Enterprise, Jim Teague memgatakan SPOT belum memiliki daya tarik yang cukup. Dia menyebut perusahaan siap untuk berpindah jika volume, biaya dan persyaratan tidak tercapai dalam waktu yang wajar.
Sementara bisnis minyak mentah di AS menurun di 2024. Konsultan RBN Energy menyebut kapasitas ekspor minyak AS diperkirakan sekitar 7 juta barel per hari.
Namun angka faktual di 2024 jauh dari perkiraan yakni hanya 4,1 juta barel per hari.
Menurut Administrasi Informasi Energi, pertumbuhan produksi minyak mentah AS anjlok 70 persen di 2024 menjadi 279.000 barel per hari.
Lalu, Produksi di 2025 diperkirakan akan sedikit meningkat sebelum turun drastis pada tahun berikutnya menjadi hanya 78.000 barel.
(Ibnu Hariyanto)