Publik Diimbau Vaksinasi, Vaksin Covid-19 yang Ada Masih Ampuh Lawan Varian Baru?
Meskes Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat melengkapi vaksin booster Covid-19 demi menekan penyebaran virus.
IDXChannel - Menteri Kesehatan (Meskes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat melengkapi vaksin booster Covid-19 demi menekan penyebaran virus. Apalagi kasus ini menunjukkan kenaikan.
"Saya mengimbau kepada masyarakat yang belum divaksinasi atau sudah lama vaksinasi sebelumnya, segera vaksinasi mumpung gratis sampai Desember 2023," kata dia, belum lama ini.
Selain melengkapi vaksinasi, Menkes juga mengimbau agar kebiasaan hidup bersih sehat, termasuk pakai masker dan rajin cuci tangan, digalakkan kembali.
"Sekali pun yang masuk rumah sakitnya tidak terlihat peningkatan, disarankan untuk pakai masker lagi dan cuci tangan dengan sabun," ujarnya.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini masih efektif melawan Covid-19 varian baru?
Menjawab hal itu, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini tersedia di Indonesia masih efektif menghalau virus penyebab Covid-19.
Vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin Inavac dan Indovac. Kedua vaksin ini merupakan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.
"Vaksin yang saat ini tersedia itu statusnya halal dan tentunya kandungan di dalam vaksin mirip dengan Sinovac, yaitu inactivated virus," kata dr Ngabila saat dihubungi, Kamis (7/12/2023).
"Soal keamanan, vaksin tersebut sangat aman, sehat, bermanfaat, berkualitas, dan bermutu," imbuhnya.
Bagi masyarakat Jakarta yang ingin vaksin Covid-19, dia memberitahu bahwa layanan vaksinasi Covid-19 tersedia di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Layanan akan tersedia setiap Senin-Sabtu, pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
"Vaksinasi Covid-19 di RSUD Tarakan Jakarta Pusat bisa untuk pemilik KTP seluruh Indonesia, usia 18 tahun ke atas. Vaksin yang disediakan untuk dosis 1,2,3,4," tuturnya.
"Kalau untuk ibu hamil dan ibu menyusui, vaksin yang tersedia (Indovac dan Inavac) belum diperbolehkan karena belum ada data keamanannya," tambah dia.
(RNA)