Putin Lolos dari Ancaman Penahanan saat Kunjungi Mongolia
Presiden Rusia Vladimir Putin menerima sambutan karpet merah di Mongolia pada Selasa (3/9/2024).
IDXChannel - Presiden Rusia Vladimir Putin menerima sambutan karpet merah di Mongolia pada Selasa (3/9/2024). Negara Asia tersebut mengabaikan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
"Alasan utama kunjungan ini adalah untuk menunjukkan bahwa Putin dapat leluasa bepergian," kata Direktur Pusat Analisis Kebijakan Eropa Sam Greene, dilansir dari AP pada Rabu (4/9/2024).
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin pada 2023. Mongolia merupakan negara anggota ICC sejak 2002.
Berdasarkan peraturan, negara anggota ICC wajib menjalankan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan lembaga tersebut. Di sisi lain, Rusia merupakan mitra penting Mongolia di bidang ekonomi dan keamanan.
Kunjungan yang berakhir pada Selasa malam itu merupakan kunjungan pertama Putin ke negara anggota ICC sejak surat perintah penangkapan terhadapnya dikeluarkan pada Maret 2023. Menjelang kunjungannya, Ukraina mendesak Mongolia untuk mengirim Putin ke markas lCC di Den Haag.
ICC menuduh Putin bertanggung jawab atas penculikan anak-anak Ukraina. Rusia menginvasi negara tetangganya tersebut pada Februari 2022.
Selama kunjungannya, Putin mengundang Mongolia untuk bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS. Dia juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi dan keamanan antara kedua negara.
Putin telah melakukan serangkaian perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir untuk mencoba melawan isolasi internasional yang dihadapinya pasca invasi Rusia di Ukraina. Ia mengunjungi China pada Mei dan melakukan perjalanan ke Korea Utara dan Vietnam pada Juni. Dia juga pergi ke Kazakhstan pada Juli untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai. Semua negara tersebut bukan anggota ICC.
Tahun lalu, Afrika Selatan yang merupakan anggota ICC melobi agar Putin tidak datang ke Johannesburg untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS, yang akhirnya ia ikuti secara daring. (Wahyu Dwi Anggoro)