PVMBG: Lokasi Longsor Tol Bocimi Masuk Zona Rawan Bencana Gerakan Tanah
PVMBG mengungkapkan, lokasi longsor di jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tepatnya di KM 64 masuk zona rawan bencana gerakan tanah.
IDXChannel - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan, lokasi longsor di jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tepatnya di KM 64 masuk zona rawan bencana gerakan tanah. Dilaporkan longsor terjadi pada hari Rabu, 3 April 2024 pukul 20.00 WIB, setelah hujan dengan intensitas tinggi.
Hal ini berdasarkan Peta Prakiraan Terjadi Gerakan Tanah bulan April 2024 di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, bahwa Kecamatan Ciambar yang merupakan titik longsor termasuk dalam zona potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
“Artinya daerah ini mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Sementara itu, PVMBG menuturkan, jenis gerakan tanah diperkirakan berupa longsoran tebing yang merupakan jenis gerakan tanah tipe cepat. Secara umum, lokasi bencana merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan lereng landai sampai agak curam.
PVMBG juga melaporkan ketinggian lokasi gerakan tanah berada di 465 meter di atas permukaan laut. Di mana, terdapat sungai Ci Leuleuy di sebelah tenggara dari lokasi bencana. Daerah tersebut diperkirakan merupakan batas satuan batuan endapan Batuan Gunungapi Gunung Pangrango yang merupakan endapan lebih muda, lahar, bersusunan andesit.
Lebih lanjut, PVMBG mengatakan faktor penyebab terjadinya tanah longsor diperkirakan karena kemiringan lereng yang agak curam. Tanah pelapukan cukup tebal yang merupakan lapukan dari endapan batuan gunungapi. Serta, dipicu curah hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan lama sebelum terjadinya bencana.
Mengingat curah hujan yang masih tinggi, PVMBG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi potensi longsoran susulan untuk tetap waspada apabila terjadi hujan yang berlangsung lama karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
“Warga, aparat maupun tim yang bertugas untuk penanganan material longsoran maupun perbaikan jalan, agar senantiasa waspada dan antisipasi terhadap potensi longsoran susulan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor terutama jika turun hujan,” imbaunya.
Selain itu, PVMBG meminta agar saluran air permukaan segera dibenahi agar lebih kedap air dan mampu menampung air jika debit air meningkat saat hujan. Kemudian, pemasangan rambu rawan bencana longsor di sekitar lokasi bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Jika muncul retakan di sekitar lereng tersebut agar segera ditutup dengan tanah dan dipadatkan untuk mengurangi peresapan air ke dalam tanah serta mengarahkan aliran air menjauh dari retakan,” pungkasnya.
(YNA)