News

Ramai Bendera One Piece Dipasang saat HUT Kemerdekaan RI, Begini Makna hingga Reaksi Pemerintah

Felldy Utama 04/08/2025 17:40 WIB

Bendera dengan kelir dominan hitam dengan gambar tengkorak dan topi jerami ini dikibarkan di beberapa lokasi di Indonesia.

Ramai Bendera One Piece Dipasang saat HUT Kemerdekaan RI, Begini Makna hingga Reaksi Pemerintah

IDXChannel - Momen Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-80 tahun ini diramaikan dengan kemunculan bendera anime One Piece.

Bendera dengan kelir dominan hitam dengan gambar tengkorak dan topi jerami ini dikibarkan di beberapa lokasi di Indonesia berbarengan dengan bendera kebangsaan Merah-Putih.

Dilansir dari beberapa sumber, Senin (4/8/2024), bendera itu merupakan bendera Jolly Roger. Lambang dari kru Topi Jerami dari Monkey D Luffy di manga One Piece. Manga karya Eiichiro Oda itu menceritakan bajak laut yang berpihak ke masyarakat lemah.

Bahkan, di beberapa Arc (episode), kelompok Topi Jerami ini melawan pemerintahan yang tidak pro dengan rakyat.

Jolly Roger bukan hanya lambang bajak laut. Dia sebagai identitas, dan jiwa dari sebuah kru. Desainnya mewakili kapten dan nilai-nilai kru tersebut, sebagai simbol personal. Bendera dengan topi jerami ini diartikan sebagai kebebasan dan mimpi besar. 

Pemerintah buka suara

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi akhirnya buka suara soal kabar pemasang bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Dia memaparkan terkait penindakan yang dilakukan pemerintah ketika masyarakat mengibarkan bendera tersebut.

"Kalaupun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali. Kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu. Misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini bukan ini. Loh Gimana ini? Ini sakral bendera merah putih," kata Prasetyo di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8/2025).

Prasetyo menyampaikan, jika berkenaan dengan kreatifitas dari komunitas-komunitas tertentu itu sebagai sebuah kebebasan berekspresi, itu tidak ada masalah. 

Yang menjadi masalah itu, jika kemudian ada pihak-pihak yang memanfaatkan kreatifitas tersebut untuk tujuan-tujuan tertentu yang bertentangan dengan konstitusi.

"Misalnya kemudian memanfaatkan kreatifitas tersebut untuk menghimbau supaya mengibarkan bendera-bendera selain bendera merah putih. Kan itu yang tidak benar gitu," kata dia.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah berharap peringatan Hari Kemerdekaan yang menjadi momen sakral ini tidak kemudian dinodai dengan hal-hal yang berpotensi memecah belah Bangsa.

"Makanya sebagai sebuah ekspresi kreatifitas boleh. Tapi jangan kemudian ini dibawa ke sesuatu yang mengurangi kesakralan kita sebagai bangsa. Apalagi ini di momen menjelang 17 Agustus," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE