Rerata Estimasi Pendapatan Ojek Online Sehari Rp50.000-Rp100.000, Berapa Biaya Operasionalnya?
Hanya sedikit ojek online yang menghasilkan pendapatan harian di atas Rp150.000, rata-rata hanya menghasilkan penghasilan Rp100.000 dalam sehari.
IDXChannel—Pendapatan ojek online dalam sehari berkisar antara Rp50.000 hingga Rp100.000, mayoritas driver berhasil mendapatkan angka ini. Namun selebihnya hanya mengantongi kurang dari Rp50.000 sehari.
Berdasarkan data survey yang dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan terhadap 2.016 ojek online pada September tahun lalu, sebanyak 50,1% pengemudi mengaku mengantongi penghasilan Rp50.000-Rp100.000 dalam sehari.
Sementara 22,72% pengemudi mengantongi kurang dari Rp50.000 per hari. Namun sedikit di antaranya, yakni hanya 19,44% mendapatkan Rp100.001-Rp150.000 sehari, dan hanya 5,31% yang memperoleh Rp150.001-Rp200.000 dalam sehari.
Lalu sebanyak 1,34% mendapatkan penghasilan Rp200.001-Rp250.000 per hari. Dan lebih sedikit lagi, yakni hanya 1,09%, berhasil mendapatkan penghasilan lebih dari Rp250.000 per hari.
Secara bersamaan, sebanyak 44,10% ojek online harus mengeluarkan biaya operasional Rp50.000-Rp100.000 dalam sehari. Selebihnya bervariasi, ada yang membutuhkan biaya operasional kurang dari Rp50.000 bahkan lebih dari Rp150.000 per hari.
Besaran penghasilan ojek online tentu bervariasi, tergantung seberapa banyak pesanan perjalanan dan pengantaran makanan dalam sehari. Saat menerima banyak orderan, tentu penghasilan yang diterima cukup banyak.
Namun besaran tarif ojek online kini telah diatur oleh pemerintah dengan rincian sebagai berikut:
Zona I (Sumatera, Bali, Jawa): Rp1.850-Rp2.300 per kilometer
Zona II (Jabodetabek): Rp2.250-Rp2.650 per kilometer
Zona III (Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papu): Rp2.100-Rp2.600 per kilometer
Dari besaran tarif tersebut, penghasilan yang diterima akan bertambah sesuai jarak perjalanan. Namun demikian, pengemudi ojek online mesti berbagi dengan perusahaan penyedia jasa, atau aplikator.
Potongan yang ditarik oleh aplikator bisa mencapai sekitar 20% untuk tiap ongkos perjalanan yang dibayarkan oleh pengguna jasa. Namun, beberapa kali tersiar berita ihwal mitra ojol yang mengeluhkan potongan aplikator melebihi 20%.
Demikianlah ulasan singkat tentang rata-rata estimasi pendapatan ojek online sepanjang tahun lalu. (NKK)