News

Rishi Sunak Bakal Jadi Perdana Menteri Inggris, Para Pesaing Mundur

Febrina Ratna 24/10/2022 20:58 WIB

Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya. Setelah ia memenangkan pemilihan untuk memimpin Partai Konservatif.

Rishi Sunak Bakal Jadi Perdana Menteri Inggris, Para Pesaing Mundur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rishi Sunak akan menjadi perdana menteri Inggris berikutnya. Setelah ia memenangkan pemilihan untuk memimpin Partai Konservatif.

Sunak, salah satu politisi terkaya di Westminster dan akan menjadi pemimpin kulit berwarna pertama di negara itu. Dia akan diminta untuk membentuk pemerintahan oleh Raja Charles III untuk menggantikan Liz Truss, pemimpin sebelumnya yang memerintah selama 45 hari sebelum dia mengundurkan diri.

Adapun Sunak mengalahkan kandidat lainnya yaitu politisi Penny Mordaunt, yang gagal mendapatkan cukup dukungan dari anggota parlemen untuk mengikuti pemungutan suara. Sementara saingan lainnya, mantan perdana menteri Boris Johnson, menarik diri dari pemilihan karena menilai tidak bisa lagi menyatukan partai.

"Keputusan ini merupakan keputusan bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami," kata Mordaunt dalam sebuah pernyataan saat dia mengundurkan diri dari pemilihan tersebut hanya beberapa menit sebelum pemenang diumumkan.

"Rishi mendapat dukungan penuh saya," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (24/10/2022).

Poundsterling dan harga obligasi pemerintah Inggris melonjak sebentar di tengah berita mundurnya Mordaunt, tetapi segera kembali ke level sebelumnya.

Sunak, mantan menteri keuangan berusia 42 tahun, menjadi perdana menteri ketiga Inggris dalam waktu kurang dari dua bulan. Dia bakal bertugas memulihkan stabilitas negara yang terguncang akibat gejolak politik dan ekonomi selama bertahun-tahun.

Mantan bos hedge fund multi-jutawan itu diperkirakan akan melakukan pemotongan belanja besar-besaran untuk mencoba membangun kembali reputasi fiskal Inggris, tepat saat negara itu tergelincir ke dalam resesi, terseret oleh melonjaknya biaya energi dan makanan.

Dia juga akan mewarisi sebuah partai politik yang telah retak di sepanjang garis ideologis, sebuah tantangan yang sejauh ini merusak nasib beberapa mantan pemimpin dari Pratai Konservatif.

(FRI)

SHARE