News

Rubel Anjlok Tajam, Putin Minta Warga Rusia Tak Panik

Wahyu Dwi Anggoro 29/11/2024 13:59 WIB

Mata uang Rusia rubel anjlok tajam dalam beberapa pekan ke belakang. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk panik.

Rubel Anjlok Tajam, Putin Minta Warga Rusia Tak Panik. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mata uang Rusia rubel anjlok tajam dalam beberapa pekan ke belakang. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk panik.

Dilansir dari AFP pada Jumat (29/11/2024), pekan ini, rubel jatuh ke level terlemah sejak Maret 2022.

Mata uang tersebut telah turun tajam setelah Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada sejumlah bank Rusia yang terlibat dalam perdagangan luar negeri, termasuk Gazprombank.

"Situasinya terkendali. Tentu saja tidak ada alasan untuk panik," kata Putin kepada wartawan di Kazakhstan.

Bank sentral Rusia telah menghentikan pembelian mata uang asing dalam upaya untuk menopang rubel, yang dulu diperdagangkan sekitar 75-80 terhadap dolar AS sebelum perang dengan Ukraina.

Putin menepis gagasan bahwa perang Rusia terhadap Ukraina harus disalahkan atas keadaan mata uang negaranya. AS dan sekutunya menjatuhkan rentetan sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

"Mengenai nilai tukar rubel, itu terkait dengan pembayaran anggaran dan harga minyak. Di sini ada banyak faktor musiman," katanya dalam konferensi pers.

Ekonomi Rusia tumbuh solid meski berperang dengan Ukraina sejak 2022, didukung peningkatan besar-besaran dalam pengeluaran militer. Namun, inflasi melonjak lebih dari dua kali lipat target resmi Rusia sebesar 4 persen dan penurunan nilai rubel terbaru akan memberikan tekanan lebih besar pada daya beli warga Rusia. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE