Rumah Sakit Lapangan Indonesia Layani 2.000 Korban Gempa Turki
Rumah sakit lapangan yang dioperasikan tim medis darurat Indonesia (Ina-EMT) sudah melayani hampir 2.000 pasien.
IDXChannel - Rumah sakit lapangan yang dioperasikan tim medis darurat Indonesia (Ina-EMT) sudah melayani hampir 2.000 pasien warga Turki yang datang daru berbagai lokasi di sekitar Kota Hassa.
Dari perkiraan kapasitas sekitar 150 orang perhari, Ina-EMT sehari-harinya menerima sekitar 200 pasien, di atas kapasitas yang diperkirakan.
Meskipun resminya rumah sakit tersebut memiliki jam operasional, dalam prakteknya Ina-EMT juga menerima seluruh pasien yang datang di luar jam operasional.
"Animo pasien tinggi sekali. Tampaknya mereka nyaman berobat di Ina-EMT. Cerita tentang kenyamanan pelayanan di Ina-EMT meluas dari mulut ke mulut,” ujar Wakil Ketua ina-EMT, dr. Corona Rintawan, dalam keterangan pers pada Jumat (24/2/2023).
"70 persen pasien datang ke Ina-EMT dengan keluhan masalah pernafasan. Mungkin karena faktor cuaca, kondisi penampungan dan debu akibat proses pembongkaran puing reruntuhan yang masih terus berlangsung,” imbuh dr. Corona.
Selain memberikan pelayanan medis, Ina-EMT juga memberikan pelayanan kesehatan jiwa pasca bencana. Target pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan Ina-EMT meliputi orang dewasa maupun anak-anak.
“Kita banyak bertemu dengan penyintas yang mengalami gejala sebagai akibat dari stress akut akibat gempa. Apalagi pasca gempa susulan 6,4 SR beberapa hari lalu”, tutur dr. Era Catur Prasetya, dokter pelayanan Kesehatan jiwa Ina-EMT.
Ina-EMT mulai mengoperasikan rumah sakit lapangan di Kota Hassa, Hatay, sejak 15 Februari 2023. Ina-EMT adalah salah satu dari 9 rumah sakit lapangan dari berbagai negara yang beroperasi di Provinsi Hatay, wilayah paling terdampak oleh gempa kuat yang terjadi pada 6 Februari 2023.
(WHY)