Rumah Subsidi Bakal Makin Kecil, Begini Saran Kadin
Kadin Indonesia menyambut baik langkah pemerintah memperkecil ukuran hunian atau rumah subsidi hingga menjadi 18 m2.
IDXChannel - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik langkah Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang memperkecil ukuran hunian atau rumah subsidi hingga menjadi 18 m2. Langkah ini dinilai mirip pengembangan rumah di negara-negara maju.
Menteri PKP berencana menetapkan ukuran rumah tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan luas tanah paling sedikit 25 m2 sementara luas lantai rumah atau bangunan paling sedikit 18 m2.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang PKP, Dhony Rahajoe menilai konsep rumah minimalis mengadopsi strategi pembangunan sektor perumahan di negara-negara maju. Faktor lokasi, terutama kedekatan dengan tempat bekerja menjadi pertimbangan utama sebelum membeli rumah.
Dhony mengatakan, keterjangkauan harga tanah menjadi isu utama membangun hunian di perkotaan. Oleh karena itu, ukuran hunian harus "dikorbankan" agar harga rumah subsidi tetap terjangkau dengan lokasi yang strategis.
"Memang mau tidak mau volume dikecilkan, ini harus diimbangi dengan teknologi pengolahan limbahnya, pembangunan high rise (bertingkat), kemudian juga furnitur yang multifungsi," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dikutip Jumat (6/6/2025).
Dhony menyebut, dengan ukuran yang lebih kecil, pemilihan furnitur menjadi kunci. Misalnya, meja makan harus bisa dilipat supaya tidak memakan tempat. Begitu juga dengan furnitur lain seperti tempat tidur.
"Bagaimana mengembangkan ruang kecil tetapi fungsinya optimal, secara ekonomi juga terjangkau," ujarnya.
Oleh karena itu, fungsi rumah harus ada meski ukuran diperkecil. Apalagi, karakter keluarga di Indonesia kerap berkumpul bersama. Tantangan tetap ada, terutama mereka yang masih terbiasa hidup bersama keluarga inti lain.
"Kita di negara timur kan ada masalah budaya, makan enggak makan yang penting kumpul. Kalau di luar negeri memang mereka hidup sendiri, tidak mau punya anak, ada seperti itu. Kalau di Indonesia belum," kata Dhony.
"Nah ukuran ini apakah desain yang dibuat itu, harus dengan teknologi dan kekompakan dari interior. Bisa tidak rumah itu (meski kecil) mewadahi kegiatan anggota keluarga, paling tidak bisa menampung suami-istri, dan ada anak," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)