News

Rusia Beri Isyarat Bikin Rudal yang Sempat Dilarang

M Fadli Ramadan 29/06/2024 12:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bakal memproduksi rudal jarak menengah yang sebelumnya dilarang.

Rusia Beri Isyarat Bikin Rudal yang Sempat Dilarang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bakal memproduksi rudal jarak menengah yang sebelumnya dilarang. Wacana ini muncul untuk memperingati Amerika Serikat (AS) yang menerbangkan drone di Laut Hitam.

Melansir Rfi, Seruan untuk meningkatkan persenjataan militer Rusia muncul beberapa hari setelah Moskow menuding Washington atas serangan Ukraina di semenanjung Krimea yang dianeksasi. Menurut pemerintah Rusia, serangan itu menggunakan rudal ATACMS yang dilengkapi dengan munisi tandan yang dipasok AS, dan menewaskan empat orang.

Rusia telah berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap apa yang mereka sebut sebagai peningkatan keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pejabat tinggi keamanannya, Putin mengatakan Rusia perlu mulai memproduksi rudal yang sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian Perang Dingin yang sekarang sudah tidak berlaku lagi.

Putin mengatakan AS baru-baru ini mengirim rudal jarak menengah yang mampu menyerang sasaran pada jarak 500 hingga 5.500 kilometer (300-3.400 mil) ke Denmark untuk latihan.

“Kita perlu bereaksi terhadap hal ini dan mengambil keputusan tentang apa yang harus kita lakukan selanjutnya dalam bidang ini. Tampaknya kita perlu mulai memproduksi sistem serangan ini. Dan kemudian, berdasarkan realitas situasi sebenarnya, buatlah keputusan tentang di mana akan mengerahkan mereka demi keamanan kita,” kata Putin dikutip dari Rfi.

Rudal semacam itu, mampu membawa hulu ledak nuklir, sebelumnya dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF). Tetapi Washington mengakhiri perjanjian tersebut pada tahun 2019, dan menyalahkan Rusia karena tidak mematuhi ketentuan-ketentuannya. Saat itu, Putin mengatakan Rusia akan tetap berpegang pada moratorium produksi.

Awal pekan ini, Moskow memanggil duta besar AS Lynne Tracy untuk memperingatkan konsekuensi setelah Moskow menuduh AS telah memprogram dan memberikan data untuk rudal yang menargetkan Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.

(DKH)

SHARE