Rusia Jatuhkan Denda 2 Undesiliun Rubel ke Google, Nolnya Ada 36
Pengadilan Rusia telah menjatuhkan denda sebesar 2 undesiliun rubel Rusia kepada Google karena menolak memulihkan lebih dari selusin akun pro-Kremlin di YouTube
IDXChannel - Pengadilan Rusia telah menjatuhkan denda sebesar 2 undesiliun rubel Rusia kepada Google karena menolak memulihkan lebih dari selusin akun pro-Kremlin di YouTube.
Pada 2020, Pengadilan Rusia memutuskan bahwa Google harus memulihkan akun-akun tersebut dalam sembilan bulan sejak putusan. Jika tidak, induk YouTube itu dikenakan denda harian sebesar 100.000 rubel. Bukan hanya itu, jumlah denda harian berlipat ganda setiap pekan dan tidak ada batas atasnya.
Dilansir dari Interesting Engineering pada Kamis (31/10/2024),
satu undesiliun terdiri dari 36 angka nol. Denda yang dijatuhkan berjumlah 75,9 sektiliun kali kekayaan bersih Elon Musk atau 2,6 sektiliun kali produk domestik bruto (PDB) Rusia.
Denda tersebut juga setara dengan sekitar 195,2 kuintiliun kali PDB dunia saat ini.
Akun-akun yang terkait kasus ini adalah berbagai saluran televisi, termasuk Zvezda, Channel One, VGTRK (yang mencakup saluran seperti Russia 1 dan Russia 24), Parliamentary Television, Moscow Media, TV Center, NTV, GPM Entertainment Television, Public Television of Russia, TV Channel 360, TRK Petersburg, Orthodox Television Foundation, National Sports TV Channel, dan Technological Company Center.
Perselisihan hukum antara perusahaan media Rusia dan Google dimulai pada 2020 ketika YouTube menangguhkan akun saluran TV Tsargrad dan RIA FAN, dengan alasan pelanggaran undang-undang sanksi dan aturan perdagangan.Pemilik kedua outlet ini telah menghadapi sanksi Barat sejak akhir 2014.
Pada Agustus 2020, Tsargrad mengajukan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Moskow yang meminta agar keputusan pemblokiran dibatalkan. Tergugat termasuk American Google LLC, Irish Google Ireland, dan perwakilan dari Russian Google LLC.
Menyusul dimulainya operasi militer khusus di Ukraina pada Februari 2022, YouTube menangguhkan akun Sputnik, NTV, dan Russia 24.
Tak lama setelah itu, RT dan semua saluran negara Rusia lainnya serta saluran milik Gosteleradiofond, Spas, kantor berita Aurora, Duma TV, dan berbagai cabang regional VGTRK juga diblokir.
Pada Juni 2022, badan hukum Google di Rusia, Google LLC, mengajukan kebangkrutan.
Seorang perwakilan perusahaan menjelaskan bahwa saat itu, utang perusahaan telah melebihi 19 miliar rubel, sementara asetnya hanya bernilai 3,5 miliar rubel. Pada November 2023, pengadilan secara resmi menyatakan Google bangkrut.
Perusahaan induk Google, Alphabet, mengatakan dalam laporan Q2 2024, "Google memiliki masalah hukum yang sedang berlangsung terkait dengan Rusia."
"Misalnya, beberapa sengketa melibatkan penutupan akun, termasuk untuk individu yang terkena sanksi. Perusahaan juga telah dinilai denda progresif sehubungan dengan sengketa penangguhan akun, termasuk untuk individu yang terkena sanksi. Kami tidak yakin masalah hukum ini akan berdampak buruk secara material pada bisnis Google," kata laporan itu. (Wahyu Dwi Anggoro)