Rusia Mulai Serangan Baru, Ukraina Minta Bantuan Senjata Dipercepat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk segera mengirimkan lebih banyak bantuan militer.
IDXChannel - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Barat untuk segera mengirimkan lebih banyak bantuan militer. Permintaan tersebut dibuat bersamaan dengan pertemuan antara menteri pertahanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Pertemuan tersebut diadakan di tengah serangan besar baru Rusia di Ukraina. Rusia membombardir wilayah-wilayah di garis depan dalam beberapa hari ke belakang.
Sebagian besar serangan artileri Rusia difokuskan pada Kota Bakhmut. Terletak di Provinsi Donetsk, kota tersebut memiliki posisi yang strategis.
Jatuhnya Bakhmut akan membuka pintu bagi Rusia untuk menyerang dua kota Donetsk yang lebih besar, Kramatorsk dan Sloviansk. Hal tersebut akan memberikan momentum bagi pasukan Rusia.
"Itulah mengapa kecepatan sangat penting," kata Zelensky, seperti dilansir Reuters pada Rabu (15/2/2023).
"Kecepatan dalam segala hal - mengadopsi keputusan, menjalankan keputusan, pengiriman pasokan, pelatihan. Kecepatan menyelamatkan nyawa orang, kecepatan mengembalikan keamanan, dan saya berterima kasih kepada semua mitra kami yang menyadari bahwa kecepatan itu penting,” lanjutnya.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan dia memperkirakan Ukraina akan melancarkan serangannya sendiri terhadap Rusia pada musim semi. AS dan sekutunya ingin memastikan Ukraina memiliki persenjataan yang efektif untuk melancarkan serangan balasan tersebut..
“Kami percaya akan ada peluang bagi Ukraina ntuk melakukan inisiatif," kata Austin saat menghadiri pertemuan para menteri pertahanan NATO.
Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan Putin "mempersiapkan lebih banyak perang, untuk serangan baru dan serangan baru."
Menjelang ulang tahun pertama invasi Rusia, Kremlin telah mengintensifkan operasi di wilayah selatan dan timur Ukraina. Namun, Ukraina mengeklaim berhasil mengantisipasi serangan besar baru tersebut.
(WHY)