News

Rusia Sebut Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS pada Januari 2025

Ibnu Hariyanto 24/12/2024 10:00 WIB

Indonesia bersama 8 negara lainnya resmi menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025. 

Indonesia bersama 8 negara lainnya resmi menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025.  (Foto: MNC Media)

IDXChannel- Indonesia bersama 8 negara lainnya resmi menjadi mitra BRICS mulai 1 Januari 2025. 

Dikutip dari Sputnik, Selasa (24/12/2024), kabar itu disampaikan ajudan kepresidenan Rusia Yury Ushakov. Kesembilan negara itu yakni Belarus, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, Uganda dan Uzbekistan. 

"Menjelang KTT di Kazan, kami menerima 35 aplikasi untuk bergabung dengan BRICS dengan berbagai syarat. Tidak diragukan lagi, salah satu hasil terpenting dari KTT ini adalah penetapan kategori negara mitra BRICS dan kesepakatan pada daftar 13 negara. Proposal dikirim ke negara-negara ini. Hingga saat ini, Belarus, Bolivia, Indonesia, Kazakhstan, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Thailand, Uganda, Malaysia, Uganda, dan Uzbekistan telah mengonfirmasi kesiapan mereka untuk menjadi negara mitra BRICS," kata Ushakov dalam sebuah pengarahan. 

Dia menyebut 9 negara itu resmi menjadi mitra BRICS. Dia menjelaskan ada 13 negara yang diundang untuk gabung ke BRICS, namun hanya 9 negara itu yang siap. 

"Kami berharap untuk menerima tanggapan dalam waktu dekat dari empat negara lain yang juga telah dikirimi undangan," kata Ushakov.

Dia menjelaskan sebenarnya ada  20 negara menunjukkan ketertarikan pada pekerjaan BRICS. Dia masih terbuka menerima negara-negara lain yang ingin gabung. 

Rusia menjadi tuan rumah KTT BRICS di Kota Kazan pada Oktober 2024 lalu. Pertemuan ini dihadiri oleh 41 delegasi dari lebih dari 30 negara, serta enam kepala organisasi internasional.

Dia mengatakan tingginya minat negara yang hadir ini menunjukkan keinginan kuat untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dunia. 

"Minat yang besar dari negara-negara Selatan dan Timur untuk bekerja sama dalam BRICS. Bahwa kelompok negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia ini merupakan elemen kunci dari dunia multipolar yang masih baru dan kekuatan pemersata yang membela kepentingan negara-negara Selatan dan Timur," ujarnya.

SHARE