Rusia Sebut Pemberontak yang Gulingkan Presiden Suriah Masih Berstatus Organisasi Teroris
Kelompok bersenjata yang mengulingkan Presiden Suriah Bashar Assad, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) ternyata masih berstatus organisasi teroris
IDXChannel- Kelompok bersenjata yang mengulingkan Presiden Suriah Bashar Assad, Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) ternyata masih berstatus organisasi teroris. Rusia menyebut situasi akan menimbulkan masalah.
Dikutip dari Sputnik, Selasa (10/12/2024), Perwakilan Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia mengatakan status HTS masih terdaftar sebagai organisasi teroris.
"Itu adalah masalah, tentu saja, karena mereka terdaftar dan mereka tidak dihapus," kata Nebenzia dalam sebuah konferensi pers setelah konsultasi Dewan Keamanan PBB tentang Suriah.
Sementara, Dewan Keamanan PBB belum membahas status HTS. PBB hingga saat ini belum ada rencana mencabut status HTS dari daftar organisasi teroris.
Sebelumnya pada laporan Washington Post, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan sedang menjalin komunikasi dengan para pemberontak Suriah, termasuk Hayat Tahrir al-Sham. AS dikabarkan membuka kemungkinan akan menghapus HTS dari daftar organisasi teroris.
HTS ini merupakan organisasi yang memiliki sejarah panjang terkait dengan ISIS. Bahkan pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi ikut dalam pembentukan HTS yang dulu bernama Jabhat Al Nusra.
HTS kemudian keluar dari jaringan ISIS untuk setia kepada Al Qaeda. HTS ini sebenarnya masuk dalam organisasi teroris yang dilarang oleh PBB dan Amerika Serikat.
Hayat Tahrir as-Sham (HTS) menjadi kelompok terbesar yang mampu mengulingkan pemerintahan Presiden Bashar Assad. Pemberontakan Suriah yang dipimpin HTS sudah menguasai Kota Damaskus pada Minggu.