Rusia Terus Gempur Infrastruktur Energi Ukraina, Putin: Siapa yang Mulai?
Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas kampanye pemboman Rusia yang telah menargetkan infrastruktur sipil.
IDXChannel - Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas kampanye pemboman Rusia yang telah menargetkan infrastruktur sipil. Hal tersebut diungkapkan Putin sambil memegang gelas sampanye pada Kamis (8/12/2022) waktu setempat.
"Ada banyak kebisingan tentang pemogokan kami terhadap infrastruktur energi negara tetangga," kata Putin, menurut BBC News. "Ya, kami melakukan itu. Tapi siapa yang memulainya?" tambah Putin dilansir melalui Business Insider, Jumat (9/12/2022), yang memerintahkan invasi Rusia yang tidak beralasan ke Ukraina pada akhir Februari.
Di antara insiden lain yang diperkirakan telah diatur Ukraina, pemimpin Rusia itu mengutip ledakan Oktober yang merusak jembatan yang menghubungkan Rusia dan Krimea - semenanjung di Laut Hitam yang dianeksasi Putin secara ilegal dari Ukraina pada 2014.
Rusia menyalahkan Ukraina atas ledakan yang menghancurkan sebagian jembatan. Sama seperti serangan drone yang menghantam pangkalan udara ratusan mil ke Rusia pada Senin, Kyiv tidak secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas insiden jembatan tetapi merayakan ledakan itu.
Rusia telah menanggapi serangan Ukraina yang tampak ini dengan gelombang serangan rudal terhadap infrastruktur energi Ukraina - serangan yang dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia terkemuka sebagai kejahatan perang.
Tetapi Putin pada hari Kamis mengatakan kritik terhadap tindakan Rusia akan "tidak mengganggu misi tempur kami."
Serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil telah membuat jutaan orang tanpa air dan listrik saat musim dingin yang keras dimulai di Ukraina.
"Dengan berulang kali menargetkan infrastruktur energi kritis mengetahui hal ini akan merampas akses warga sipil ke layanan air, panas, dan kesehatan, Rusia tampaknya berusaha secara tidak sah untuk menciptakan teror di antara warga sipil dan membuat kehidupan tidak berkelanjutan bagi mereka," kata Yulia Gorbunova, peneliti senior Ukraina di Human Rights Watch, pekan ini. "Dengan suhu musim dingin terdingin yang belum datang, kondisi akan menjadi lebih mengancam jiwa sementara Rusia tampaknya berniat membuat hidup tidak dapat dipertahankan bagi sebanyak mungkin warga sipil Ukraina."
(DKH)