News

Sanae Takaichi Akan Jadi Perdana Menteri Wanita Pertama Jepang

Kunthi Fahmar Sandy 05/10/2025 09:26 WIB

Sanae Takaichi, seorang konservatif garis keras, sebagai ketua partai sehingga menempatkannya untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama negara itu

Sanae Takaichi Akan Jadi Perdana Menteri Wanita Pertama Jepang (FOTO:Dok Investing)

IDXChannel - Partai berkuasa Jepang memilih Sanae Takaichi, seorang konservatif garis keras, sebagai ketua partai sehingga menempatkannya untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama negara itu, sebuah langkah yang akan mengguncang investor dan negara-negara tetangga.

Dilansir dari laman Investing Minggu (5/10/2025), Partai Demokrat Liberal (LDP), yang telah memerintah Jepang hampir sepanjang era pascaperang, memilih Takaichi, 64 tahun, untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik yang marah dengan kenaikan harga.

Pemungutan suara di parlemen untuk memilih pengganti Shigeru Ishiba yang akan keluar diperkirakan pada 15 Oktober. Takaichi diunggulkan karena koalisi yang berkuasa memiliki jumlah kursi terbanyak.

Takaichi, satu-satunya perempuan di antara lima kandidat LDP, menang dalam putaran kedua melawan Shinjiro Koizumi, 44 tahun, yang lebih moderat, yang berusaha menjadi pemimpin modern termuda di Jepang.

Mantan menteri keamanan ekonomi dan urusan dalam negeri dengan agenda fiskal ekspansif untuk ekonomi terbesar keempat di dunia, Takaichi, mengambil alih partai yang sedang krisis.

Berbagai partai lain, termasuk Partai Demokrat untuk Rakyat yang ekspansionis dan Sanseito yang anti-imigrasi, terus-menerus menarik pemilih, terutama yang lebih muda, menjauh dari LDP.

LDP dan mitra koalisinya kehilangan mayoritas di kedua majelis di bawah Ishiba selama setahun terakhir sehingga memicu pengunduran dirinya.

"Baru-baru ini, saya mendengar suara-suara keras dari seluruh negeri yang mengatakan bahwa kita tidak tahu lagi apa yang diperjuangkan LDP," kata Takaichi dalam pidatonya sebelum pemungutan suara putaran kedua.

"Rasa urgensi itulah yang mendorong saya. Saya ingin mengubah kecemasan masyarakat tentang kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka menjadi harapan," tutur dia.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE