News

Sandiaga Uno Buka Suara Soal Pesawat Jetstar dari Melbourne Batal Mendarat di Bali

Novie Fauziah 03/01/2023 18:05 WIB

Pesawat Jetstar yang bertolak dari Melbourne harus balik lagi atau return to base dan batal mendarat di Denpasar, Bali.

Sandiaga Uno Buka Suara Soal Pesawat Jetstar dari Melbourne Batal Mendarat di Bali (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pesawat Jetstar yang bertolak dari Melbourne harus balik lagi atau return to base dan batal mendarat di Denpasar, Bali. Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno buka suara.

Ia mengimbau kepada seluruh maskapai penerbangan baik nasional maupun internasional, agar selalu mematuhi prosedur dan aturan sesuai undang-undang yang berlaku dalam upaya menjamin keselamatan bersama utamanya wisatawan. 

Hal tersebut berkaitan dengan adanya miss komunikasi internal di kantor pusat Jetstar Melbourne. Penerbangan JQ35 dari Melbourne ke Denpasar pada 27 Desember 2022 lalu, diputuskan untuk return to base karena berangkat tanpa persetujuan penerbangan atau flight approval yang diperlukan untuk tiba di Denpasar. 

"Mengenai kejadian tersebut dan akan menerapkan prosedur untuk mencegah hal ini terulang lagi. Kemenparekraf juga mengingatkan kepada para maskapai, untuk tertib mematuhi prosedur dan aturan yang berlaku. Peraturan harus ditegakkan demi keselamatan kita bersama," ujarnya dalam Weekly Press Brief with Sandi Uno secara virtual, Senin 2 Januari 2023.

Sandiaga mengatakan, apabila seluruh prosedur dan aturan yang berlaku ini dipatuhi oleh seluruh maskapai penerbangan, maka nantinya akan membantu target kinerja Kemenparekraf dalam mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta wisatawan mancanegara (Wisman) di 2023. Serta 1,2 milir sampai 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus).

Sandiaga menyebut, Bali sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia diharapkan dapat menopang target tersebut dengan jumlah kunjungan wisman sebesar 4 juta di tahun 2023.

Sandiaga menambahkan, Indonesia sangat siap menyambut wisatawan mancanegara termasuk wisman asal Tiongkok. Sebab situasi pandemi Covid-19 sudah terkendali, bahkan tingkat kekebalan atau imunitas masyarakat Indonesia sudah di atas 98 persen. 

Selain itu, lanjut dia, Presiden RI Joko Widodo pada Jumat 30 Desember 2022 lalu secara resmi telah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Oleh karena itu, kebijakan Pemerintah Tiongkok membuka perbatasan bagi wisatawan pada 8 Januari 2023 disambut positif oleh Menparekraf Sandiaga yang dibarengi dalam bingkai penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE).

Menurutnya, hingga saat ini Pemerintah Indonesia masih memberlakukan SE Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 25 tanggal 1 September 2022 untuk Pengaturan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Akan tetapi kementerian/lembaga terkait masih berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan terbaik.

"Dalam menyambut wisatawan Tiongkok kita lakukan dalam prinsip tentunya terbuka dengan penuh kehati-hatian," tutup Sandiaga. (RRD)

SHARE