News

Sejarah Ernst & Young: Firma Akuntan ‘The Big Four’, Auditor Keuangan PSSI

Kurnia Nadya 02/05/2023 13:27 WIB

Ernst & Young merupakan salah satu firma akuntan terbesar di dunia.

Sejarah Ernst & Young: Firma Akuntan ‘The Big Four’, Auditor Keuangan PSSI. (Foto: LinkedIn/Ernst & Young)

IDXChannel—Ernst & Young terpilih menjadi auditor dalam rangka meningkatkan transparansi PSSI. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menunjuk firma akuntansi multinasional itu untuk menjalankan audit forensik terhadap pencatatan keuangan PSSI. 

Pada Rabu (26/4), tiga auditor perwakilan Ernst & Young akhirnya mendatangi PSSI. Pelaksanaan audit ini dipicu oleh kejadian di mana PSSI dan PT Liga Indonesia Baru tidak menyerahkan hadiah uang tunai kepada juara BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar. 

April silam, Erick Thohir selaku ketum PSSI meneken MOU dengan Ernst & Young untuk audit forensik terhadap pencatatan keuangan PSSI. Upaya ‘bersih-bersih’ ini pada akhirnya disambut baik oleh banyak pihak. 

Nama Ernst & Young tidaklah asing bagi banyak orang, terutama bagi pekerja yang berprofesi sebagai akuntan. Firma tersebut merupakan salah satu perusahaan akuntan terbesar di dunia, masuk dalam jajaran ‘The Big Four Accounting Firm’ bersama KPMG, PwC, dan Deloitte

Seperti apa sejarah pendirian dan sepak terjang Ernst & Young di dunia akuntansi global? Simak ulasannya berikut ini. 

Sejarah Ernst & Young 

Ernst & Young masuk dalam jajaran empat besar firma akuntan di dunia sebab besaran karyawan dan pendapatan selama setahun jumlahnya bersaing dengan tiga firma besar lainnya. Pada 2022, Ernst & Young tercatat memiliki 365.399 karyawan di seluruh dunia dan mencatatkan pendapatan senilai USD45,4 miliar. 

Semua perusahaan akuntan The Big Four ini juga menyediakan jasa lain di samping audit, yakni jasa perpajakan, startegi dan management consulting, valuasi, market research, dan layanan legal lainnya. Standar yang diberlakukan EY pun sama tinggi dan ketat dengan tiga firma lainnya. 

Pendirian Ernst & Young tidaklah dimulai dengan satu entitas, melainkan terbentuk dari beberapa proses merger antara firma-firma akuntan. Firma pertama yang menjadi awal pendiriannya adalah Harding & Pullein yang berdiri pada 1849 di Inggris. 

Pada tahun yang sama, firma tersebut bergabung dengan akuntan yang membuka jasa audit, yakni Frederick Whinney, yang setahun kemudian menjadi partner atau mitra. Firma tersebut kemudian sempat berubah nama menjadi Whinney, Smith & Whinney. 

Firma kedua yang menjadi pondasi pendirian EY adalah Ernst & Ernst yang didirikan oleh Alwin C. Ernst dan saudaranya Theodore Ernst pada 1903 di Ohio, Amerika Serikat. Firma ketiga yang juga menjadi pondasi EY adalah Arthur Young & Co. yang didirikan di Chicaho pada 1906 oleh seorang akuntan Skotlandia bernama Arthur Young. 

Pada 1924, kedua firma ini menjalin kerja sama erat dengan firma akuntan Inggris bernama Young with Broads Paterson & Co., sementara Ernst menjalin kerja sama dengan Whinney, Smith & Whinney. 

Barulah pada 1979, kedua kumpulan firma tersebut bergabung untuk membentuk jaringan firma akuntan profesional yang lebih besar, saat itu bernama Ernst & Whinney. Satu dekade kemudian, barulah firma itu melakukan merger dengan Arthur Young & Co. untuk membentuk Ernst & Young. 

Merger antara Ernst & Whinney dan Arthur Young & Co. ini berkontribusi pada pembentukan The Big Four Accounting Firm. Mulanya, firma akuntan terbesar di dunia pada 1989 berjumlah delapan perusahaan. 

Pembentukan Ernst & Young, juga merger yang dilakukan Deloitte Haskin & Sells dengan Touche Ross dan Price Waterhouse dan Cooper & Lybrand, akhirnya menyusutkan jumlah menjadi empat. 

Dilansir dari Investopedia (2/5), keempat firma akuntan ini melakukan audit dari banyak perusahaan publik terbesar di dunia. Bahkan, 500 perusahaan global dalam urutan Fortune, menggunakan jasa The Big Four untuk menyelesaikan urusan audit keuangannya. 

Beberapa klien The Big Four antara lain Apple, Exxon Mobil, Amazon, Ford Motor Co., dan lain-lain. Laporan dari CFA Institute pada 2018, menyebutkan bahwa 30% emiten dalam S&P 500 diaudit oleh PwC, 31% diaudit oleh Ernst & Young, 20% diaudit oleh Deloitte, dan 19% diaudit oleh KPMG. 

Demikianlah ulasan singkat tentang sejarah Ernst & Young, firma akuntan profesional terbesar di dunia yang dipercaya untuk melakukan audit forensik terhadap pencatatan keuangan PSSI. (NKK)

SHARE