Sekretaris Gedung Putih Sebut Pemerintah Sedang Godok Kesepakatan Akuisisi 10 Persen Saham Intel
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pemerintahan Trump sedang menggodok kesepakatan yang memungkinkan pemerintah AS mengambil alih 10 persen saham Intel
IDXChannel - Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pemerintahan Trump sedang menggodok kesepakatan yang memungkinkan pemerintah AS mengambil alih 10 persen saham raksasa chip Intel.
"Presiden ingin mengutamakan kebutuhan Amerika, baik dari perspektif keamanan nasional maupun ekonomi," ujar sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan.
Dilansir dari laman BBC Rabu (20/8/2025), kesepakatan potensial tersebut dapat melibatkan pertukaran hibah pemerintah dengan saham Intel, menurut Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.
Langkah ini dapat membantu Intel yang kesulitan bersaing dengan para pesaing seperti Nvidia, Samsung, dan TSMC, terutama di pasar chip kecerdasan buatan (AI) yang sedang berkembang pesat. Intel pun telah dihubungi oleh BBC untuk dimintai komentar.
AS menginginkan saham Intel sebagai imbalan atas hibah yang disetujui selama pemerintahan Biden, kata Lutnick.
"Kita harus mendapatkan saham ekuitas untuk uang kita. Kita akan mendapatkan ekuitas sebagai imbalannya alih-alih hanya memberikan hibah," tuturnya.
Kesepakatan potensial yang pertama kali dilaporkan minggu lalu bertujuan untuk membantu Intel membangun pusat manufaktur unggulan di negara bagian Ohio, AS.
Saat itu, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada BBC bahwa laporan tersebut harus dianggap sebagai spekulasi kecuali diumumkan secara resmi.
Pekan lalu, Intel tidak berkomentar langsung tentang laporan tersebut tetapi mengatakan sangat berkomitmen untuk mendukung upaya Presiden Trump untuk memperkuat manufaktur dan teknologi di AS.
Pada hari Senin, raksasa investasi Jepang Softbank mengatakan akan membeli saham Intel senilai USD2 miliar (£1,5 miliar). Setelah pengumuman tersebut, saham Intel naik hampir 7 persen di New York pada hari Selasa.
(kunthi fahmar sandy)