Seorang Bayi Selamat dari Gempa Turki, Namun 23.700 Orang Dilaporkan Tewas
Tim penyelamat menyelamatkan bayi berusia 10 hari dan ibunya pada Jumat (10/2/2023). Mereka terperangkap di reruntuhan bangunan akibat gempa Turki.
IDXChannel - Tim penyelamat menyelamatkan bayi berusia 10 hari dan ibunya yang terperangkap di reruntuhan sebuah bangunan di Turki pada Jumat (10/2/2023). Mereka juga mengeluarkan beberapa orang dari reruntuhan lain.
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan pihak berwenang seharusnya bereaksi lebih cepat terhadap gempa besar minggu ini.
Sebab, korban tewas yang dikonfirmasi dari gempa paling mematikan di kawasan itu dalam dua dekade mencapai lebih dari 23.700 di seluruh Turki selatan dan Suriah barat laut setelah empat hari setelah gempa itu melanda.
Ratusan ribu orang lagi kehilangan tempat tinggal dan kekurangan makanan dalam kondisi musim dingin yang suram. Para pemimpin kedua negara pun menghadapi tekanan terkait hal tersebut.
Berdasarkan laporan Reuters, Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan melakukan perjalanan pertamanya ke daerah yang terkena dampak sejak gempa, mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo bersama istrinya Asma.
Pemerintahnya juga menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan di garis depan setelah 12 tahun perang saudara di negara itu. Sebuah langkah yang dapat mempercepat kedatangan bantuan bagi jutaan orang yang putus asa.
Program Pangan Dunia mengatakan sebelumnya kehabisan stok di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak karena keadaan perang mempersulit upaya bantuan.
Di sisi lain, Erdogan pada hari yang sama mengunjungi provinsi Adiyaman Turki, di mana dia mengakui tanggapan pemerintah tidak secepat yang seharusnya. "Meskipun kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan terbesar di dunia saat ini, kenyataannya upaya pencarian tidak secepat yang kami inginkan," katanya.
Dia juga mengatakan penjarahan toko telah terjadi di beberapa daerah. Dengan kemarahan yang membara atas keterlambatan pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, bencana tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi pemilihannya yang maju kembali sebagai calon Presiden Turki, jika masalah ini terus berlanjut.
Adapun, gempa bumi yang terjadi pada dini hari Senin, menempati urutan ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan abad ini, di atas gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 dan mendekati 31.000 orang tewas akibat gempa di negara tetangga Iran pada 2003.
Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 dan beberapa gempa susulan yang kuat di kedua negara telah melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda Turki barat laut.
Jumlah kematian di Turki naik menjadi 20.213 pada Jumat, kata menteri kesehatan negara itu. Di Suriah, lebih dari 3.500 telah tewas. Meski begitu, masih banyak orang terperangkap di bawah reruntuhan.
(FRI)