Sepi Pengunjung Hari Keempat Dibuka, Pelaku Usaha Wisata di Bromo Gigit Jari
Sepinya kawasan Wisata Gunung Bromo juga berimbas kepada pelaku usaha dan penyedia spot wisata.
IDXChannel - Sepinya kawasan Wisata Gunung Bromo juga berimbas kepada pelaku usaha dan penyedia spot wisata. Mereka sampai saat ini masih gigit jari lantaran tak ada kunjungan wisatawan.
Pengelola Bromo Hillside misalnya, spot wisata baru kafe yang menyuguhkan pemandangan indah di kawasan Gunung Bromo ini nyaris tak ada tamu empat hari usai wisata Gunung Bromo dibuka.
Manajer marketing Bromo Hillside Indri Julia mengatakan, penurunan omzet di spot Bromo Hillside cukup drastis. Bahkan sejak kawasan Gunung Bromo dibuka untuk wisatawan, penurunan itu mencapai 40 persen dibanding hari-hari biasa saat buka.
"Penurunan sampai 30, 40, sampai 50 persen. Lumayan berasa untuk beberapa hari ke belakang," kata Indri Julia, Jumat (22/9/2023).
Penurunan ini bahkan sudah terjadi sejak kawasan Gunung Bromo ditutup secara bergantian di akhir Agustus hingga awal September 2023 lalu, tapi penurunannya tidak terlalu signifikan.
Pasalnya akses lalu lintas masyarakat luar di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya masih diperbolehkan, kendati beberapa pintu masuk ditutup bergantian.
"Kalau untuk area Bromo Hillside tidak masuk ke area Bromo. Jadi sebenarnya sebagai destinasi akhir masih bisa dikunjungi, kalau yang kemarin ini karena total, dari jalan sana maupun jalan sana arah Malang ditutup jadi nggak bisa," kata dia.
Menurutnya, penurunan jumlah tamu yang berkunjung mulai terasa sejak 7 September 2023 atau tepatnya ketika Gunung Bromo ditutup imbas kebakaran flare yang dinyalakan wisatawan.
Sejak saat itulah nyaris tidak ada tamu yang datang, bahkan empat hari pasca dibuka tamu juga masih belum kembali normal.
"Jumlah pengunjung di hari kerja biasanya sampai per harinya 500 - 700, kalau weekend hari libur, libur besar nasional, biasanya bisa tembus sampai 2.000 ke Bromo Hillside. Kalau ini di kisaran 100 pengunjung, turun drastis," kata dia.
Meski telah akses ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah dibuka, kata dia, hal itu belum berimbas positif dan mengalami kenaikan.
Indri menambahkan, ada beberapa alasan yang menyebabkan tamu-tamu akhirnya tidak jadi datang kendati kawasan Gunung Bromo telah dibuka. Salah satunya karena faktor kekhawatiran tamu yang masuk area Gunung Bromo.
"Ada beberapa jumlah penurunan juga karena mungkin tamu-tamu masih tahunya kita tutup, dan masih khawatir kita datang ke area Bromo. Dari pihak TNBTS sudah kasih pengumuman kita buka, area taman nasional sudah dibuka semua," kata dia.
"Tingkat keamanannya pun juga sudah dijanjikan Insya Allah aman. Untuk seminggu ini emang ada penurunan yang cukup berasa sekali," lanjutnya.
Dia berharap kasus wisatawan yang menyalakan flare di taman nasional tidak berulang kembali, supaya kebakaran parah yang sempat terjadi juga tidak terjadi berulang.
Terlebih kawasan wisata Gunung Bromo ini juga menjadi matapencaharian ribuan warga di sekitar gunung, baik yang berada di area taman nasional maupun di luar taman nasional.
"Semoga kejadian ini tidak terulang kembali, terus awarness ke masyarakat sekitar dan tamu biar lebih peduli lagi tentang alam, kebersihannya terus menjaga, biar tidak terjadi seperti ini, lebih banyak lagi himbauan dari kami petugas maupun masyarakat sekitar untuk Saling mengingatkan, biar hal serupa tidak terulang kembali," pungkasnya.
(NIY)