News

Taiwan Naikkan Gaji Tentara di Tengah Meningkatnya Ancaman China

Ibnu Hariyanto 21/03/2025 15:10 WIB

Taiwan naikkan gaji tentara hingga 2x lipat untuk atasi kekurangan personel dan hadapi tekanan China, bagian dari peningkatan anggaran pertahanan.

Taiwan naikkan gaji tentara hingga 2x lipat untuk atasi kekurangan personel & hadapi tekanan China, bagian dari peningkatan anggaran pertahanan. (foto: MNC)

IDXChannel- Pemerintah Taiwan akan memberikan kenaikan gaji kepada beberapa anggota tentara dalam upaya untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan menghadapi tekanan militer China semakin meningkat.

Dilansir Channel News Asia, Jumat (21/3/2025), Presiden Lai Ching-te mengumumkan kenaikan gaji tersebut saat mengunjungi sebuah kamp militer di Taipei. Dia juga berjanji terus menjaga para perwira dan tentara yang bekerja keras dari semua aspek..

Mulai 1 April, para calon prajurit sukarelawan akan mendapatkan tunjangan bulanan tambahan hingga 5.000 dolar Taiwan (Rp2,5 juta) di atas 10.000 dolar Taiwan (Rp5 juta) yang berlaku saat ini.

Sementara tunjangan untuk anggota pasukan tempur akan naik dua kali lipat menjadi 12.000 dolar Taiwan (Rp6 juta) per bulan.

"Mari kita bersama-sama melindungi negara dan memastikan kehidupan sehari-hari kita bebas dan demokratis," kata Lai kepada para pejabat militer dan Marinir di kamp tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kenaikkan gaji dan tunjangan merupakan investasi bakat jangka panjang untuk menghasilkan tenaga kerja yang stabil dan meningkatkan efisiensi.

Tujuannya kenaikan gaji ini adala menstabilkan kemampuan pertahanan dan mendorong anggota layanan sukarela untuk tinggal untuk waktu yang lama, sambil menarik orang-orang muda untuk bergabung dengan militer.

Pemerintah Taiwan berencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan hingga mencapai rekor 647 miliar dolar Taiwan (Rp323 Triliun) pada 2025 atau sekitar 2,5 persen dari PDB.

Namun, beberapa item dipotong atau dibekukan oleh parlemen yang dikendalikan oleh oposisi, termasuk pembekuan 50 persen anggaran untuk program kapal selam dan kawasan industri pesawat tak berawak.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE