Tangani Bencana di Sumatera, Menteri PU Bakal Kerahkan Alat Berat dari Provinsi Lain
Menteri PO memastikan alat berat tersedia untuk evakuasi bencana Sumatera. Jika ada kekurangan, dia akan mengerahkan alat berat dari provinsi lain.
IDXChannel - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, memastikan ketersediaan alat berat untuk membantu proses evakuasi bencana banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satu caranya dengan mengerahkan alat berat dari penyedia jasa di wilayah terdampak. Jika kebutuhan alat berat masih tinggi, maka akan diambil dari provinsi lain.
"Misalnya Sumbar, Sumut, dan Aceh terdampak, Riau enggak terdampak, kita ambil dari Riau. Yang terdekat, misal Bengkulu, Lampung, kita pinjam semua," ujar Dody saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/12/2025).
Dody memastikan pihaknya akan terus menambah alat berat di wilayah bencana. Namun, ia mengungkap ada tantangan pengerahan alat berat di wilayah terdampak, yaitu sulitnya akses jalur.
"Jalurnya belum 100 persen terbuka, karena misalnya Aceh, itu air masih 80 centimeter terakhir tadi pagi. Jadi belum 100 persen alat berat bisa masuk," kata Dody.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memastikan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah mengerahkan alat berat untuk membantu penanganan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Alat berat diterjunkan untuk mengevakuasi materiel banjir dan longsor.
"Kami dalam konteks dukungan alat-alat berat karena di bawah Kementerian PU, Pekerjaan Umum, itu ada tugas dan fungsi untuk men-deploy, mengirimkan alat-alat berat untuk membantu dengan cepat longsor ataupun banjir," kata AHY di sela-sela acara CIFP 2025, Jakarta Selatan, Sabtu (29/11/2025).
Pengerahan alat berat itu juga bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur yang vital dan esensial. AHY mengatakan Prabowo telah memberi atensi terhadap penanganan bencana alam Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"Dari sekian kabupaten/kota yang juga bisa dikatakan masih lumpuh, ada cukup banyak titik longsor, putusnya jalur komunikasi dan logistik, termasuk juga keharusan kita segera mengevakuasi masyarakat dari tempat yang berbahaya, ini terus menjadi fokus utama dalam tanggap darurat bencana," ujar AHY.
(Febrina Ratna Iskana)