News

Tanimbar Diguncang Gempa 7,6 Magnitudo, 2 Ribu Orang Berhasil Dievakuasi 

Dian Kusumo 10/01/2023 10:11 WIB

Pada Selasa pagi (10/1/20230 Kepulauan Tanimbar di wilayah Indonesia Timur diguncang gempa berkekuatan 7,6 Magnitudo. 

Tanimbar Diguncang Gempa 7,6 Magnitudo, 2 Ribu Orang Berhasil di Evakuasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pada Selasa pagi (10/1/20230 Kepulauan Tanimbar di wilayah Indonesia Timur diguncang gempa berkekuatan 7,6 Magnitudo. Lebih dari 2 ribu orang berhasil dievakuasi dari kejadian tersebut. 

Setidaknya empat gempa susulan dilaporkan setelah gempa yang juga dirasakan di beberapa bagian Australia utara, dengan laporan awal oleh badan bencana Indonesia menunjukkan kerusakan ringan hingga sedang pada bangunan, kata para pejabat.

Gempa itu, yang diukur secara lokal sebagai magnitudo 7,5, melanda pada kedalaman 130 km pada pukul 2.47 pagi waktu setempat (1.47 pagi Senin waktu Singapura), kata badan geofisika negara itu BMKG. Peringatan tsunami dicabut pada pukul 05.43.

Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mencatat magnitudo gempa sebagai 7,6, setelah awalnya melaporkannya sebagai 7,7. Survei Geologi AS juga mematoknya sebagai magnitudo 7,6.

Ada empat gempa susulan dengan yang terkuat tercatat sebesar 5,5 magnitudo, kata BMKG. Pejabat badan bencana Indonesia masih memeriksa sejauh mana dampak gempa tersebut.

Kantor berita Xinhua mengatakan bahwa beberapa rumah retak dan yang lainnya runtuh, menurut Doni Layan, kepala unit operasional badan manajemen dan mitigasi bencana di distrik Kepulauan Tanimbar, daerah yang paling terpukul.

Pejabat itu mengatakan bahwa penilaian akan dilakukan untuk mengetahui dengan tepat dampak tremor. Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan awal warga yang terluka.

Layan menambahkan bahwa lebih dari 2.000 orang di distrik itu telah melarikan diri dari daerah pesisir setelah gempa.

"Kami sudah beberapa kali melakukan pengeboran untuk mengantisipasi tsunami. Jadi ketika gempa terjadi, warga bergegas meninggalkan wilayah pesisir dan menuju ke tempat yang lebih tinggi," katanya.

Getaran itu juga dirasakan warga di Ambon, ibu kota provinsi Maluku, Indonesia.

"Saya berada di tempat tidur, lalu saya merasa sedikit gemetar. Saya terbangun dan mengetahui bahwa banyak teman saya juga merasakannya," kata Hamdi, seorang WNI di Ambon, kepada AFP.

Seorang penduduk tak dikenal di Dili, ibu kota Timor Leste, melaporkan "guncangan yang sangat kuat dan panjang", dalam sebuah pernyataan yang ditinggalkan di situs web Pusat Seismologi Eropa-Mediterania, sebuah pusat pemantauan nirlaba.

Gempa itu menyebabkan tiang lampu bergoyang dan membuat warga berlarian keluar dari gedung dan ke jalan-jalan di Tual, sebuah pelabuhan di Maluku, video yang diposting oleh pengguna di Twitter menunjukkan.

Gempa dirasakan sejauh Darwin, ibu kota Northern Territory Australia, di mana setidaknya 1.000 orang melaporkannya ke badan Geosains Australia.

"Guncangan kuat yang berkelanjutan di sini pada tahun #Darwin barusan dari apa yang tampaknya menjadi #earthquake yang cukup serius di utara kami," @OreboundImages pengguna memposting di Twitter.

"Bisa mendengar bumi bergemuruh," tulis warga Darwin lainnya di situs European-Mediterranean Seismological Centre.
"Sangat besar! Terus berlangsung selama berabad-abad, seluruh rumah benar-benar bergetar," kata warga Darwin lainnya.

Video yang diposting oleh pengguna Twitter di Darwin menunjukkan air dalam gelas dan kendi mengalir dari sisi ke sisi.
Indonesia sering mengalami aktivitas seismik karena posisinya di "Cincin Api" Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan.

Pada 21 November, gempa berkekuatan 5,6 skala Richter menghantam provinsi Jawa Barat yang padat penduduk di pulau utama Jawa, menewaskan 602 orang.

Gempa bumi besar di lepas pantai Sumatera pada 26 Desember 2004, memicu tsunami Samudra Hindia yang menewaskan lebih dari 230.000 orang sejauh Sri Lanka, India, dan Thailand.

Gempa kuat berkekuatan 9,1 skala Richter itu memicu gelombang setinggi 100 kaki (30m) yang menghantam pantai Banda Aceh di Sumatera. 

(DKH)

SHARE