Terpaksa Jemput Penumpang 8 Kilometer Imbas Rekayasa Jalan Mudik, Ojol: Orderan Banyak Posisi Jauh
Pengemudi Ojol di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pasalnya ia terpaksa menjemput dan mengantarkan penumpang dan makanan lebih jauh imbas rekayasa jalan.
IDXChannel – Euforia mudik lebaran 2024 tidak hanya dirasakan para pemudik tapi juga membawa kisah seperti yang dialami Pengemudi Ojek Online (Ojol) di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pasalnya ia terpaksa menjemput dan mengantarkan penumpang dan makanan lebih jauh imbas rekayasa jalan.
Jaenudin misalnya, pria asli Karawang ini masih semangat mencari orderan demi mendapatkan pundi-pundi rupiah sebelum lebaran namun terpaksa menjemout penumpang dengan jarak 8 kilometer
"Ya tetap narik, soalnya buat keluarga di rumah lebaran," kata pria 34 tahun itu kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (6/4/2024).
Sementara itu, Jaenudin harus berlapang dada usai pendapatannya cenderung menurun imbas dari rekayasa lalu lintas di sejumlah titik arteri Cikampek.
Rekayasa tersebut diantaranya di Simpang Cikopo karena oneway maupun Simpang Jomin yang ada penutupan jalan.
"Untuk hari ini kemungkinan turun, orderan sih banyak cuma sekarang posisinya terlalu jauh, susah diambilnya sekarang harus muter-muter," jelas Jaenudin.
Ia juga menegaskan, dirinya harus menjemput calon penumpang dengan jarak kurang lebih 8 kilometer. Sementara, tarif antar-jemput penumpang masih sama sebelum musim mudik.
"Antara penjemputan dan pengiriman itu lebih jauh saya jemputnya. Iya betul pengaruh dari rekayasa lalin juga," ucapnya.
Jaenudin berharap ada solusi khusus dari keluhannya yang diterapkan pihak terkait. Sebab, kata dia, ojol masih dibutuhkan oleh penumpang lokal yang hendak bepergian jarak dekat
"Soalnya kan kita ongkir cuma Rp8 ribu muternya lebih dari itu. Argonya tetap sama cuma penjemputannya harus muter, lebih dari 8 KM kadang-kadang penjemputannya," tandasnya. (*)