News

TGIPF: PSSI Kekeh Tak Salah dalam Tragedi Kanjuruhan, Lempar ke Broadcaster

Carlos Roy Fajarta Barus 12/10/2022 09:47 WIB

PSSI kekeh tidak salah atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dan menganggap tanjung jawab ada di pihak broadcaster.

TGIPF: PSSI Kekeh Tak Salah dalam Tragedi Kanjuruhan, Lempar ke Broadcaster (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kekeh tidak salah atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dan menganggap tanjung jawab ada di pihak broadcaster karena terkait kontrak yang nilainya besar.

Hal tersebut seperti disampaikan Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Rhenald Kasal, saat memberikan pernyataan kepada awak media di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI, pada Selasa (11/10/2022).

Awalnya awak media bertanya kepada Rhenald Kasali apakah benar PSSI selalu regulator mengaku tak bersalah dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 malam lalu.

"Kurang lebih begitu. Semuanya melempar ke broadcaster. Karena ada kontrak yang nilainya cukup besar," ujar Rhenald Kasali.

PSSI dan PT LIB kata dia justru secara tidak langsung menyalahkan pihak broadcaster karena imbauan dari pihak kepolisian untuk melaksanakan pertandingan Arema FC vs Persebaya lebih awal pada sore hari karena ada faktor kerawanan.

"PT LIB mengatakan broadcaster mintanya begitu, harus dipenuhi. Menurut LIB. Mereka mengatakan karena broadcaster minta tetap main," pungkas Rhenald Kasali.

Sebagaimana diketahui, Rhenald Kasali mengungkapkan berdasarkan pengakuan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) jam tayang laga Arema FC Vs Persebaya malam hari merupakan permintaan yang harus dipenuhi.

"LIB mengatakan ada kontrak dengan broadcaster. Dan kalau mereka ubah jadwal ini ke siang maka harus ada jadwal lain yang dikembalikan ke malam. Karena tidak bisa, mereka akhirnya kembali ke malam setelah diskusi dengan broadcaster," ujar Rhenald Kasali, Rabu (12/10/2022).

Pertandingan yang sudah dihimbau oleh pihak kepolisian agar berlangsung pada sore hari untuk menghindari kerawanan namun menurut PT LIB tetap dilaksanakan pada malam hari karena harus memenuhi permintaan broadcaster.

Rhenald mengungkapkan ada kontrak yang bernilai cukup besar antara PT LIB dengan pihak broadcaster. Pertandingan ini diketahui tetap digelar pada malam hari sesuai instruksi dari pihak broadcaster. 

"Mereka mengatakan ini kan diskusi, lempar ke sini, tanya begini, bisa gak begini, kalau gak bisa ya begini. Akhirnya balik lagi begitu," ungkap Rhenald Kasali.

Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa selama ini PT LIB terlalu sering mengubah jadwal pertandingan sehingga laga Arema FC versus Persebaya saat itu tidak dapat diubah jadwalnya. 

"Saya sempat tanyakan, PT LIB mengatakan bahwa mereka sudah terlalu sering ubah jadwal pertandingan," tutup Rhenald Kasali.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan data yang ada hingga 11 Oktober 2022 hingga jam 17.00 WIB total ada sebanyak 132 orang yang meninggal dunia karena tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi usai kekalahan Arema FC 2-3 saat bertanding dengan Persebaya dalam perhelatan Liga 1 BRI 2022/2023 pada Sabtu (1/10/2022) malam. (RRD)

SHARE