News

Thailand Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet Jenis Mematikan

Dian Kusumo Hapsari 24/08/2024 11:30 WIB

Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mendeteksi jenis virus cacar moyet yang bermutasi

Thailand Konfirmasi Kasus Pertama Cacar Monyet Jenis Mematikan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mendeteksi jenis virus cacar moyet yang bermutasi, seiring dengan menyebarnya patogen ini ke lebih banyak wilayah setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah yang terjadi di Afrika sebagai keadaan darurat kesehatan global yang baru.

Pasien yang dinyatakan positif mengidap clade Ib adalah seorang laki-laki Eropa yang tiba di Bangkok pekan lalu dari Afrika, demikian menurut Departemen Pengendalian Penyakit di kementerian kesehatan Thailand.

Pihak berwenang telah mengidentifikasi 43 kontak dekat pasien berusia 66 tahun tersebut dan menempatkan mereka dalam pengawasan. Mereka akan dipantau untuk setiap gejala selama 21 hari dan diharuskan pergi ke rumah sakit jika mengalami demam, ruam atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Pasien dengan penyakit dan gejala yang terkait dengan cacar monyet dirawat di rumah sakit pada 15 Agustus, sehari setelah kedatangannya di Bangkok. Tes laboratorium pada Kamis mengonfirmasi varian tersebut sebagai clade Ib dan Thailand akan melaporkan hasilnya ke WHO, kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Thailand yang bergantung pada pariwisata mengatakan bahwa mereka akan memperketat pengawasan dan penyaringan di semua titik masuk internasionalnya, termasuk Bandara Suvarnabhumi di Bangkok.

Para pelancong dari 42 negara yang mengalami wabah cacar monyet harus mendaftarkan diri mereka pada aplikasi online Kementerian Kesehatan sebelum berangkat ke Thailand dan menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat kedatangan sesuai dengan protokol global.

Jenis cacar monyet yang lebih baru ini telah menyebar di beberapa negara Afrika dan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 500 orang di Republik Demokratik Kongo. Anak-anak dan remaja adalah yang paling terdampak dalam wabah yang kini menyebar di Afrika, dengan lebih dari 60 persen kasus fatal yang diketahui berusia di bawah 5 tahun.

Tidak seperti jenis sebelumnya yang lebih ringan yang muncul pada tahun 2022 dan menyebar terutama melalui pria yang berhubungan seks dengan pria, varian saat ini yang menghasilkan lesi yang mengandung cairan menyebar melalui semua jenis aktivitas seksual dan kontak fisik dekat lainnya.

Negara-negara Asia dari China hingga India dan Pakistan--yang sebagian besar berpenduduk padat--telah meningkatkan pengawasan akhir-akhir ini. Para pelancong dari negara-negara yang terkena dampak diminta untuk melaporkan sendiri gejala-gejala yang mereka rasakan dan rumah sakit-rumah sakit pun bersiaga untuk kasus-kasus yang dicurigai.

Thailand mengatakan akan mengarantina setiap wisatawan yang ditemukan dengan gejala cacar monyet, dan pengunjung dari negara-negara yang mengalami wabah akan diukur suhu tubuhnya, diperiksa apakah ada ruam dan riwayat perjalanannya.

Pemerintah juga sedang mempersiapkan fasilitas karantina dengan 60 kamar untuk mengisolasi pasien jika terjadi wabah yang meluas, kata Kementerian Kesehatan. Negara di Asia Tenggara ini, yang telah melaporkan sekitar 800 kasus cacar air varian clade II sejak tahun 2022, ingin membendung virus ini karena akan memasuki musim turis yang sibuk saat jutaan wisatawan diperkirakan akan berkunjung ke negara itu.

Pariwisata adalah salah satu industri utama Thailand yang menyumbang sekitar 20 persen dari total lapangan kerja dan menyumbang sekitar 12 persen dari ekonomi negara senilai USD500 miliar. Kedatangan wisatawan asing tahun ini hingga 18 Agustus telah melonjak sekitar 33 persen menjadi lebih dari 22,5 juta orang dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

(Dian Kusumo Hapsari)'

SHARE