Tiga Tokoh Indonesia Dianugerahi Bintang Jasa dari Jepang
Tiga tokoh asal Indonesia dianugerahi bintang jasa dari Pemerintah Jepang pada musim gugur 2023.
IDXChannel - Tiga tokoh asal Indonesia dianugerahi bintang jasa dari Pemerintah Jepang pada musim gugur 2023.
"Penghargaan ini istimewa karena bertepatan dengan peringatan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang," kata Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dalam press briefing virtual pada Rabu (8/11/2023).
Eks menteri luar negeri Hassan Wirajuda dianugerahi Bintang Tanda Jasa Grand Cordon of the Order of the Rising Sun atas kontribusinya bagi peningkatan hubungan dan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.
Hassan menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam masa jabatan tersebut, Hassan berupaya untuk meningkatkan hubungan antara Jepang dan Indonesia dalam berbagai bidang.
Terutama pada berbagai kesempatan kunjungan petinggi yang penting dari kedua negara, sebagai pemimpin otoritas diplomasi pihak Indonesia, Hassan berhasil menyukseskan berbagai kunjungan penting tersebut, sehingga berkontribusi besar untuk mendorong hubungan persahabatan di antara kedua negara. Selain itu, dia juga berupaya untuk meningkatkan hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis dan telah berhasil mewujudkannya.
"Kaisar mengucapkan terima kasih atas terjalinnya hubungan baik antara Indonesia dan Jepang," kata Hassan.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima Bintang Tanda Jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star atas kontribusinya bagi peningkatan hubungan antara Jepang dan Indonesia di bidang infrastruktur.
"Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan kerja sama ini," kata Basuki.
Terakhir, Profesor Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Djodjok Soepardjo mendapatakan Bintang Tanda Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon atas kontribusinya bagi peningkatan pertukaran akademik dan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.
Profesor Djodjok Soepardjo bekerja sebagai dosen Bahasa Jepang di UNESA sejak 1983, dan dia pernah menjabat sebagai Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang dan Wakil Rektor bidang Perencanaan dan Kerjasama. (WHY)