TNI AL Amankan Perairan Selatan Jelang KTT G20 Bali
KSAL Laksamana Yudo Margono akan fokus pada pengamanan perairan selatan menjelang KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
IDXChannel - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono akan fokus pada pengamanan perairan selatan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November mendatang.
"Kita fokus di perairan yang tempatnya pelaksanaan G20, tepatnya di selatan," kata Yudo di Jakarta Utara, Senin (31/10/202).
Kemarin, kata Yudo, pihaknya telah melakukan uji coba ketika melaksanakan ASEAN Naval Chief Meeting (ANCM) bersama para Kepala Staf AL Asia Tenggara.
"Kemarin sudah kita uji coba waktu saya melaksanakan ANCM dengan para Kepala Staf AL Asia Tenggara," ucapnya.
Berdasarkan uji coba tersebut, Yudo mengatakan bahwa dapat terlihat bagaimana cara kapal melakukan pengamanan. Yudo menegaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan patroli pengamanan pada 12 mil teritorial. Hal tersebut, kata Yudo, dilakukan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk di laut lepas.
"Kita bisa melihat juga ada pengamanan dari kapal kita, nanti juga disitu sektor patroli pengamanannya di situ. Tentunya akan menjadi dari hal-hal yang kemungkinan buruk terjadi dari laut lepas, tentunya kita akan melakukan pengamanan khususnya di 12 mil teritorial," katanya.
"Kemudian kita lapis lagi diluarnya dengan kapal yang lebih besar," sambungnya.
Untuk diketahui TNI AL mengerahkan sebanyak 3.000 personel untuk mengamankan pelaksanaan KTT G20. Tidak hanya itu, Yudo mengatakan, TNI AL juga akan melibatkan 12 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
"Kita libatkan 12 KRI dengan personel kurang lebih 3000 personel, baik marinir maupun pengawak marinir tersebut maupun Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) yang terkait. Seperti Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) 5, Lanal Banyuwangi, maupun Lanal Benoa, termasuk pesawat udara," kata Yudo.
"Semua KRI yang memiliki helideck saya perintahkan untuk membawa heli semuanya. sehingga bisa terpadu, kemudian juga ada pasukan khusus dari Denjaka, kemudian Kopaska yang on board di KRI tersebut," sambungnya.
(DES)