Trump Akan Tiba di Malaysia Menjelang KTT ASEAN di Tengah Perang Dagang
Ini merupakan kunjungan pertamanya ke kawasan yang masih terguncang oleh tarif perdagangan sejak menjabat pada bulan Januari.
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan tiba di Malaysia untuk kunjungan pertama dari lima hari kunjungannya yang mencakup Jepang dan Korea Selatan.
Dilansir dari laman Al Jazeera Minggu (26/10/2025), ini merupakan kunjungan pertamanya ke kawasan yang masih terguncang oleh tarif perdagangan sejak menjabat pada bulan Januari.
Para pejabat ekonomi tinggi dari AS dan China memulai pembicaraan di Kuala Lumpur pada hari Sabtu di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Pertemuan ini bertujuan untuk memetakan langkah ke depan setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif baru 100 persen untuk barang-barang China dan Beijing memperluas kontrol ekspor untuk magnet dan mineral tanah jarang.
Pembicaraan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi pertemuan berisiko tinggi antara Trump dan Presiden China Xi Jinping pada hari Kamis di KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Korea Selatan, yang dapat menghasilkan beberapa kesepakatan mengenai tarif, kontrol teknologi, dan pembelian kedelai AS oleh China.
"Trump akan bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani dan Perdana Menteri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Air Force One saat singgah untuk mengisi bahan bakar di Qatar dalam perjalanan ke Malaysia," kata seorang pejabat Gedung Putih pada hari Sabtu, dengan gencatan senjata Gaza yang rapuh menjadi sorotan utama.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang selama ini berada di Israel, akan bergabung dengan Trump di Qatar.
Trump akan tiba pada Minggu pagi di Kuala Lumpur untuk perjalanan terpanjangnya ke luar negeri sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari.
Saat meninggalkan Gedung Putih pada Jumat malam, Trump menyatakan keyakinannya bahwa ia akan memiliki pertemuan yang baik dengan pemimpin China tersebut.
"Kami punya banyak hal untuk dibicarakan dengan Presiden Xi, dan beliau juga punya banyak hal untuk dibicarakan dengan kami," ujarnya kepada para wartawan.
(kunthi fahmar sandy)