News

Trump Ancam Iran jika Berani Balas Serangan AS

Rahmat Fiansyah 22/06/2025 10:15 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan Amerika.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan Amerika. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan Amerika. Dia mengancam AS tidak akan tinggal diam.

Sebelumnya, AS melakukan serangan cepat dengan menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump menyebut, AS akan membalas lebih keras lagi jika Iran berani melakukan serangan balik atas AS.

"Setiap balasan yang dilakukan Iran terhadap Amerika Serikat akan ditanggapi dengan kekuatan yang jauh lebih besar daripada apa yang terjadi malam ini," kata Trump lewat akun pribadi Truth Social, Minggu (22/6/2025).

AS sebelumnya mengirimkan pesawat-pesawat tempurnya ke Iran untuk menghancurkan lokasi pengayaan uranium. Pesawat itu membawa bom yang dijatuhkan kepada fasilitas nuklir, termasuk Fordow yang berada di dalam gunung.

"Kami telah menyelesaikan dengan sukses serangan atas tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan. Seluruh pesawat saat ini sudah di luar wilayah udara Iran," kata Trump dikutip dari akun Instagram Gedung Putih @whitehouse.

Iran mengonfirmasi adanya ledakan di sekitar fasilitas nuklir miliknya. Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei membagikan ulang pernyataan yang disiarkan di televisi pada Rabu (18/6/2025) lalu setelah serangan tersebut. 

Dalam video tersebut, dia mengatakan, keterlibatan AS dalam perang antara Iran-Israel akan "merugikan dirinya sendiri".

"Kerusakan yang akan diderita Amerika akan jauh lebih besar daripada bahaya apapun yang dialami Iran," kata Khamenei.

Serangan mendadak oleh AS berpotensi menciptakan krisis baru di Timur Tengah, terutama Iran mengambil langkah keras atas serangan AS. Pangkalan militer AS yang menjadi tempat bagi sekitar 40 ribu tentara AS bisa menjadi target serangan oleh Iran, termasuk kelompok Hizbullah dan Houthi yang terafiliasi dengan Iran.

>

(Rahmat Fiansyah)

SHARE