Trump Ancam Pertahankan Tarif Tinggi Jika Thailand-Kamboja Tak Damai
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan akan menunda kesepakatan dagang dengan Thailand dan Kamboja.
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan akan menunda kesepakatan dagang dengan Thailand dan Kamboja jika kedua negara gagal menyepakati gencatan senjata.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (28/7/2025), Thailand dan Kamboja dijadwalkan mengadakan pembicaraan di Malaysia siang ini.
"Keduanya ingin kembali ke meja perundingan perdagangan dengan Amerika Serikat," kata Trump di platform media sosial Truth Social.
"Menurut kami, (perundingan perdagangan) tidak pantas dilakukan sampai pertempuran berhenti," katanya.
Thailand dan Kamboja terancam dikenai tarif 36 persen jika tidak mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum 1 Agustus. Sejumlah negara Asia Tenggara telah menyetujui pakta dagang dengan Washington, termasuk Vietnam dan Indonesia.
Pertempuran antara Thailand dan Kamboja di perbatasan telah berlangsung sejak Kamis lalu. Puluhan warga tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sengketa perbatasan antara kedua negara telah berlangsung selama beberapa dekade. Kondisinya memanas pertengahan tahun ini.
"Meskipun sektor swasta memandang perekonomian sebagai penggerak utama negara, kami sangat yakin bahwa kedaulatan dan keselamatan publik adalah yang terpenting," ujar Ketua Umum Federasi Industri Thailand Kriengkrai Thiennukul kepada The Nation.
"Suatu bangsa tidak dapat mempertahankan perekonomian tanpa keamanan dan stabilitas," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)