News

Trump Ancam Tarif Baru untuk Uni Eropa, Berlaku Mulai 1 Juni 2025

Kunthi Fahmar Sandy 24/05/2025 06:34 WIB

Pasar sempat anjlok pada Kamis menyusul ancaman baru Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif

Trump Ancam Tarif Baru untuk Uni Eropa, Berlaku Mulai 1 Juni 2025 (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Pasar sempat anjlok pada Kamis menyusul ancaman baru Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif. Kali ini bea masuk sebesar 50 persen untuk barang dari Uni Eropa dan 25 persen untuk Apple.

Dilansir dari Laman Deadline Sabtu (24/5/2025), komentar terbaru Trump mengindikasi bahwa, meskipun ia mencabut serangkaian tarif yang dikenakan setelah pidatonya di "Hari Pembebasan" pada April, ia tetap melihat bea masuk sebagai fitur utama kebijakan ekonominya.

Trump menulis di Truth Social, "Saya sudah lama memberi tahu Tim Cook dari Apple bahwa saya berharap iPhone mereka yang akan dijual di Amerika Serikat akan diproduksi dan dibuat di Amerika Serikat, bukan India, atau tempat lain mana pun. Jika tidak demikian, Apple harus membayar Tarif setidaknya 25 persen kepada AS. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump.

Menurut Reuters, Apple telah meningkatkan beberapa bagian produksi iPhone di India, karena China menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi dari AS.

Kemudian, Trump juga menulis, “Uni Eropa, yang dibentuk dengan tujuan utama untuk mengambil keuntungan dari Amerika Serikat dalam PERDAGANGAN sangat sulit untuk dihadapi. Hambatan Perdagangan mereka yang kuat, pajak PPN, sanksi Perusahaan yang tidak masuk akal, hambatan perdagangan non-moneter, manipulasi moneter, tuntutan hukum yang tidak adil dan tidak dapat dibenarkan terhadap Perusahaan Amerika, dan banyak lagi, telah menyebabkan defisit perdagangan dengan AS lebih dari USD250 juta setahun, angka yang sama sekali tidak dapat diterima. Diskusi kita dengan mereka tidak menghasilkan apa-apa! Oleh karena itu, saya merekomendasikan tarif langsung 50 persen pada Uni Eropa, dimulai pada 1 Juni 2025. Tidak ada tarif jika produk tersebut dibuat atau diproduksi di Amerika Serikat. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” ujar Trump.

Pengumuman tarif awal Trump pada April lalu diikuti oleh jatuhnya pasar saham. Namun setelah itu ia menundanya hingga pemerintahannya dapat menegosiasikan kesepakatan.

Meski demkian, tarif 145 persen tetap berlaku dengan China. Angka itu sangat tinggi sehingga dapat menghentikan perdagangan, karena Beijing memberlakukan bea masuknya yang sangat tinggi. Namun setelah Menteri Keuangan Scott Bessent bertemu dengan pejabat China awal bulan ini, sebuah kesepakatan dicapai untuk menghentikan perang dagang selama tiga bulan.

Justin Wolfers, Pofesor di Universitas Michigan menulis di X, “Fakta ekonomi paling dapat diandalkan dari kepresidenan Trump adalah bahwa ketika ia menaikkan tarif, pasar anjlok. Ketika ia mundur, pasar naik. Ini penting karena pasar menilai profitabilitas masa depan bisnis Amerika dan manfaat tarif apa pun merupakan dampak dari peningkatan profitabilitas," tuturnya.

Trump bulan ini juga mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 100 persen pada film yang diproduksi di luar negeri. Namun keesokan harinya, Gedung Putih mengumumkan bahwa keputusan belum dibuat mengenai tarif tersebut, dan Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk bertemu dengan perwakilan dari industri tersebut. Namun, pertemuan tersebut belum diadakan.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE