Trump dan Pejabat AS Boikot KTT G20 di Afrika Selatan
Tidak ada pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini di Afrika Selatan.
IDXChannel - Tidak ada pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini di Afrika Selatan.
"Sungguh memalukan bahwa G20 akan diadakan di Afrika Selatan. Orang-orang Afrikaner (orang-orang yang merupakan keturunan pemukim Belanda, dan juga imigran Prancis dan Jerman) dibunuh dan dibantai, dan tanah pertanian mereka disita secara ilegal," kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, dilansir dari CBS News pada Minggu (9/11/2925).
"Tidak ada pejabat pemerintah AS yang akan hadir selama pelanggaran hak asasi manusia ini terus berlanjut. Saya akan menjadi tuan rumah G20 2026 di Miami, Florida," katanya.
Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan menyesalkan komentar Trump. Pihaknya berharap dapat menyelenggarakan pertemuan puncak yang sukses.
"Klaim bahwa komunitas ini menghadapi penganiayaan tidak didukung oleh fakta," kata Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan dalam pernyataannya.
Afrika Selatan memegang Presidensi G20 tahun ini. KTT akan digelar di Johannesburg pada 22-23 November 2025.
Tema pertemuan puncak tahun ini di Johannesburg adalah Solidaritas, Kesetaraan, Keberlanjutan.
Pemerintahan Trump telah lama menuduh pemerintah Afrika Selatan membiarkan petani Afrikaner kulit putih minoritas dianiaya dan diserang.
Pemerintah Afrika Selatan menyatakan terkejut dengan tuduhan diskriminasi tersebut, karena orang kulit putih di negara itu umumnya memiliki standar hidup yang jauh lebih tinggi daripada penduduk kulit hitamnya, lebih dari tiga dekade setelah berakhirnya sistem apartheid yang didominasi minoritas kulit putih.
Awal pekan ini, dalam pidato ekonomi di Miami, Trump mengatakan Afrika Selatan harus dikeluarkan dari G20.
Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memboikot pertemuan para menteri luar negeri G20 karena agendanya berfokus pada keberagaman, inklusi, dan upaya perubahan iklim. (Wahyu Dwi Anggoro)