News

Trump Gelar Jamuan Makan Malam dengan Sederet Bos Industri Keuangan di Gedung Putih

Febrina Ratna Iskana 12/11/2025 21:00 WIB

Trump berencana menyelenggarakan jamuan makan malam privat dengan para bos industri keuangan dan tokoh penting Wall Street pada Rabu (12/11/2025).

Trump Gelar Jamuan Makan Malam dengan Sederet Bos Industri Keuangan di Gedung Putih. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menyelenggarakan jamuan makan malam privat dengan para bos industri keuangan dan tokoh penting Wall Street pada Rabu (12/11/2025).

Menurut sumber CBS, beberapa eksekutif yang diundang ke Gedung Putih yaitu CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon; CEO Nasdaq, Adena Friedman; Chairman dan CEO Blackstone, Stephen Schwarzman; CEO Morgan Stanley, Ted Pick; CEO BlackRock, Larry Fink; dan CEO Goldman Sachs, David Solomon.

Jamuan makan malam ini diselenggarakan di tengah upaya Trump untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan komunitas bisnis dan mendorong mereka untuk berinvestasi di sektor manufaktur AS.

Sebelumnya, Trump menjamu lebih dari selusin taipan industri teknologi di Gedung Putih pada September lalu, termasuk CEO Apple, Google, Microsoft, dan Meta. Ia juga telah mengadakan acara tatap muka di Ruang Oval dengan sejumlah eksekutif teknologi dan farmasi, yang seringkali bertujuan untuk mengumumkan kesepakatan manufaktur bernilai miliaran dolar.

JPMorgan Chase, yang sejauh ini merupakan bank terbesar di AS dalam hal simpanan, pada bulan lalu mengumumkan rencana untuk menginvestasikan USD1,5 triliun selama dekade mendatang. Angkanya naik dari USD1 triliun dalam rencana investasi perusahaan.

Investasi tersebut rencananya digunakan untuk mendukung industri-industri yang penting bagi keamanan dan ketahanan ekonomi nasional, termasuk mineral penting, teknologi pertahanan, dan kecerdasan buatan.

Trump sering menjadikan Wall Street sebagai salah satu barometer penanganannya terhadap perekonomian. Dalam wawancara dengan "60 Minutes" yang ditayangkan awal bulan ini, ia memuji rekor S&P 500 baru-baru ini.

"Kami melakukannya dengan sangat baik, dan semua orang tahu itu," kata Trump.

Di sisi lain, para bankir mempertanyakan mengenai sikap Pemerintahan Trump tentang keharusan mereka menangani penawaran umum perdana (IPO) untuk raksasa hipotek Fannie Mae dan Freddie Mac, memurut sumber yang mengetahui masalah ini.

Kedua entitas tersebut telah dikendalikan pemerintah sejak krisis keuangan 2008, tetapi Trump telah membahas pengembalian mereka ke pasar keuangan selama berbulan-bulan.

Namun dalam beberapa kasus, sebagian komunitas bisnis merasa kecewa dengan kebijakan Trump. Salah satunya terkait langkah Trump mengumumkan tarif yang sangat tinggi terhadap puluhan negara pada April lalu yang membuat saham langsung anjlok.

Meskipun pasar telah pulih sejak saat itu, banyak ekonom khawatir tarif tersebut dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

Selain itu, petinggi industri keuangan menyoroti tekanan Trump kepada Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga yang dapat berbenturan dengan preferensi kuat Wall Street terhadap Fed yang independen, dan Trump telah menghadapi penolakan dari Kamar Dagang yang pro-bisnis atas rencana untuk mengenakan biaya yang sangat tinggi bagi visa pekerja berketerampilan tinggi.

Sebelumnya, hubungan Trump dengan Dimon, yang telah memimpin JPMorgan Chase sejak sebelum krisis keuangan 2008, telah berfluktuasi selama bertahun-tahun. Presiden menyebut Dimon sebagai "Globalis yang sangat dilebih-lebihkan" pada 2023, setelah ia menyinggung rival utama Trump dari Partai Republik, Nikki Haley.

Tahun berikutnya, Trump mengatakan kepada Bloomberg Businessweek bahwa ia "sangat menghormati Jamie Dimon."

Dimon memperingatkan pada April lalu bahwa tarif yang diberlakukan Trump dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, tetapi tiga bulan kemudian mengatakan kepada CNBC bahwa tarif tersebut telah "sangat dimoderasi."

Ia juga mendukung ketentuan perpajakan dalam Undang-Undang One Big Beautiful Bill yang didukung Trump.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE